Sahabat; Antara Kesturi dengan Uburpan
Ribuan tahun yang lalu, Musa memohon kepada Rabbnya untuk menjadikan Harun sebagai sahabat setianya. Yang akan menjadi peneguh, menjadi penguat, untuk senantiasa bertasbih dan mengingat Allah, bersama. Ia, Musa, adalah seorang Ulul Azmi, yang tidak diragukan keteguhan dan kesabarannya. Ia, Musa, adalah seorang Ulul Azmi, tapi seolah-olah ia tidak merasa mampu istiqomah dengan sendirian. Maka ia pinta sebuah rahmat bernama : Sahabat. Menjadi lebih kuat memang, lebih teguh. Tapi apakah kita Musa? Atau kita justru adalah seorang Uqbah? Sungguh sahabat bisa menuntun ke jalan selamat, tapi bukan hal dusta jika dikatakan yang paling sering menghancurkan seseorang adalah sahabatnya. Jadi apakah kita Musa, yang bersahabatkan seorang Harun? Atau apakah Uqbah, yang bersahabatkan Abu Jahal?