Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Look At Their Brain

Gambar

2 Hari Ga Ketemu : Bakar! ♥♥

Gambar
Kemarilah, hampiri aku. Kan kusenandungkan irama rinduku padamu.   Kemarilah, duduk di sisiku. Kan kueja satu persatu rasa indahku kepadamu.   Bukalah hatimu selalu. Kan kubuat engkau candu dengan bahagiamu bersamaku.   Sempurnakan wudhumu. Bersama kita mohonkan keberkahan dan kekekalan cinta.   Sekali lagi, kemarilah, mendekat kepadaku. Kan kubuat engkau kaya; dengan cinta dan penghormatanku padamu.   Tak apa kutulis banyak dan berkali waktu tentangmu, agar dunia tau bahwa engkau adalah lelaki bahagia, karena engkau telah memiliki aku dan hatiku. ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ Distance does to love what wind does to fire! Rooooaaar. # lebih mirip sama cewek psiko yang sedang merapal mantra kerinduan kpd yg dicinta. Hiiiih malah serem sendiri.

Untuk Teman Sejawat

Gambar
Puluhan purnama kau lalui Kini gagah tapaki pagi Didamping pelita hati, disaksi sang mentari Terbangun dari mimpi Terjun berkubang realiti   Engkau.. Bagai Abilawa pd Baratayudha Terdepan, tergigih, termarah Mengadu sakti dengan patologi negri Semaraknya aborsi Tbc hingga mati Balita kurang gizi Kematian ibu tinggi Malaria, polio, morbili...   Heei... Ini bukan perkara jenaka, ayunkan gadamu! Ini bukan pula seloka, hunuskan pancanakamu! Ini jalan kita menuju surga, lurus ke depan mengabdi, berbalik peduli, ke kanan empati, ke kiri berbagi. Jangan engkau khianati. Ini jalan kita menuju surga, majulah... Selamatkan negri ini, sehatkan generasi pertiwi. Ini jalan kita menuju surga, Surga... sebuah tempat dimana dokter sudah tidak perlu lagi ada.   ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ Agustus lalu. Semoga amanah, TS ^^

Untuk Ummi Abi

Gambar
Belaian lembutmu menyibak hari, hingga senja tiada lelah. Menyapu rintangan mengubur keluhan, pastikan nafasku hanyalah bahagia Ibu.. Terimalah... sejuta baktiku di telapak kakimu. Irama langkahmu menghentak pagi, bertukar peluh menanam asa. Membangun keyakinan membentang harapan, masa depanku megah bercahaya Terima kasih ayah, peluhmu kujadikan ilmu. ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ Puisi persembahan dariku untuk ummi abi, ketika sumpah dokter agustus kemarin :)

Positive

Gambar

Kenangan ~

Gambar
Aku ga ulang tahun hari ini kok. Hanya sedang membukabuka arsip lama. Eh, ketemu ini :) Doa yang sama untukmu, teman.

BBM Nonsubsidi : Yuk?

Gambar
Lihat foto di bawah dulu deh :) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku dan suami selalu berusaha untuk memakai bbm nonsubsidi. Ga asik, ya? Gapapa. Kami memang ga asik. Kami memakai bbm nonsubsidi bukan karena kami sudah lebih-lebih banyak, punya-punya banyak. Bukan. Bukan untuk gegayaan juga. Mau gegayaan bagaimana, toh bau bbm nonsubsidi ya begitu2 saja, tidak lantas jadi wangi melon atau lemon. Toh laju jalannya juga segitu2 aja, ga lantas jadi bebas macet.   "Terus karena apa?" Alasannya simple, kami ingin bbm subsidi tetap ada dan harga bbm subsidi tetap murah :)   "Lah... Kalo bbm subsidi ada dan harganya murah, tapi kamu ga menggunakannya, bukannya sama aja bohong? Ga ngaruh juga ke kamunya." Pengaruh dong. Banyak sekali pengaruhnya. Contohnya tentang sembako, sayur, lauk, public transpor, dll. Setidaknya mengurangi satu faktor deh yang bisa menyebabkan harga mereka naik. Kami tetap terbantu, kan? :)   Sebenarnya, dengan menggunakan bbm nonsubsidi, kami tidak m

Compliment vs Warning

Gambar
Bulik : "suamimu kok keliatan semakin muda aja sih. Bagi tips ngurusnya dong, ki ." Mendengarnya, aku melayang bahagia. Sounds like a compliment, ya. Tapi tetiba, jedduk!! Aku tersadar. Trus how about meeeeeehhhh? Aku (masih~makin) mudha jugha engghaaakk? X(

My chairmate, Mieke Eka Putri :)

Gambar
Aku baru saja disapa dengan manis oleh mami mieke :) bahagia! Siapakah mami mieke? Ia adalah my chairmate ketika kelas 2 SMA. Kebayang kan betapa baik hatinya orang tersebut. Ia sudah bersedia mengorbankan harga dirinya untuk berbagi meja denganku, seorang anak udik dan bully-able di salah satu SMA jakarta yang bonafid dan "keras" jalannya. Terima kasih banyak, mieke :") Mieke itu pintar sekali menulis. Di usia tersebut, ia sudah memiliku loyal readers. Lucu sekali deh caranya. Ia menulis novel atau cerbungnya di buku tulis. Ia benar2 menulisnya dengan jari2 marsmelownya (karena berwarna putih, bertekstur empuk, dan berpostur buntek. Bekekek). Dan di sekolah, ada saja yang menanyakan, "kelanjutannya udah ada, miek?" Emejing banget dah ni bocah! Kemampuan menulisnya handal sekali, imajinasinya pun aw aw. Apa sih karunia terbesar seorang penulis, selain kebrilianan mengolah ide yang brilian? Dan mieke punya banget! Dan kini... Aku kangen sekali dengan mieke ya

Ga Nyangka Bisa Curhat Sepolos Ini

Gambar
Aku baru aja liat2 foto metamorfosisku; dari SD hingga sekarang. Ada yang tidak berubah; aku tetap tidak punya alis. Hihi. Tapi ternyata, lebih banyak yang berubah; pipiku yang semakin cempluk dan gayaku berpakaian.   Zaman SD SMP, aku tomboy pisan. Sukanya pakai kaos gombrong polos atau motif garis2. Pakai celana jeans atau kargo. Gasuka pakai sepatu apapun, pokoknya in love banget sama sandal jepit. Jilbab? Pake! Tapi bagian depan jilbabnya, aku iket ke belakang. Kalo foto, seringnya gaya jempol telunjuk kelingking, alias gaya metal. Kalo gaya jumpalitan ada, mungkin dijabanin juga. #kelewatlincah   Zaman SMA, masih tomboy sih. Tapi sudah keliatan agak manis gegara sudah pensiun pakai celana, udah jadi rok-er sejati ceritanya. Jilbab juga udah ga diiket2 lagi, udah mengulur hingga perut. Udah mulai akrab sama sepatu, tapi yang model sneakers; low or high sneakers. Ga usah tanya punya flat shoes atau sepatu cewek lainnya. Jawabannya pastilah enggak punya. Atasannya? Tetep kaos gombr

Batu

Gambar

Hadiah Hidayah

Gambar
Karena bukan siapa-siapa dan bukan apa2, lagi-lagi aku memaknai hidayah dengan sangat sederhana. Hidayah itu hadiah :) Yang merupakan hak mutlak Allah, yang akan Ia berikan pada manusia yang Ia kehendaki.   Seperti halnya hadiah. Jika kita diberi, alhamdulillah, bersyukur tiada henti kepada Allah. Tapi jika tidak diberi, kita mah punya kuasa apa untuk mencuri hidayah? Orang kelilipan debu aja kita langsung panik ngucek2 mata, ketempel knalpot aja harap2 cemas bakal jadi keloid atau ga. Kita mah apa, lemah fyuh~ tanpa kehendak dariNya.   Terus gimana? Santai2 aja, doing nothing aja bisa dong? Kita belum berada di surga, gaes. Yang tinggal mbatin aja, lalu sulur anggur sudah menghampiri kita. Kita tetap harus berusaha memantaskan diri agar diberi hidayah, mempersiapkan diri untuk menerima hidayah. Berusaha :) Petualangan menjemput hidayah itu bagai petualangan mencari harta karun saat pramuka dulu. Butuh ilmu sebagai peta, tuntunan hingga mencapai lokasi harta karun. Peta saja cukup

Menguap

Gambar
Kalo lagi ikut kajian islam kan kita suka  diingetin oleh panitia (atau sesama peserta)  kajiannya agar kita ga ngobrol atau make some noise lainnya. Hp juga dituntut dalam mode silent. Ya ga? Dulu saya sih telentelen aja, pikir saya : biar ga ganggu teman lain yang sedang ikut kajian juga kali, ya. Tapi honestly, saya masih beberapa kali ~ err kadang ~ eerrr sering tergoda untuk ngobrol, ngejokes sama teman sebelah, bahkan bisa sampai cekikikk perlahan. (sekali lagi) pikir saya : asal ga ganggu teman yang lain, gapapa kali, ya. Wajar deh kayanya ice breaking bentar. #istighfar.   Tapi ternyata ga sesederhana itu, gaes :(   Dari surat alhujurat ayat 2 kita bisa belajar, dan alhamdulillah sempet dibahas oleh salah satu ustadz juga, bahwa kita ga boleh meninggikan suara ketika majelis ilmu Islam sedang berlangsung. Bukan hanya agar kita ga ngusik peserta kajian lainnya, dan bukan hanya agar kita ga jadi distraktor si pengisi kajian. Bukan hanya karena itu.   Jika kita asik mengobrol,

Kesan Pertama

Gambar
Eh ternyata bener, ya. Kesan pertama itu bener2 melekat. Beberapa kali aku izin ke suami utk memberi atau me-preloved khimar, baju, dan bbrp pernak-pernikku ke orang lain, jawabannya selalu boleh, kecuali satu bergo itu. Bergo sederhana, murahan, dekil, dan lawas. Mungkin menjadi begitu berkesan bagi suamiku karena bergo itulah yang kupakai setelah copot2 riasan pengantin 3 tahun yg lalu. Ketika pertama kalinya ia berani menatapku penuh. Begitu juga ketika belanja parfum. Ia selalu memilihkan merk dengan wangi yang sama. Itu2 saja. Tidak lain dan tidak bukan wewangian yang kupakai saat pertama kali bergandengan dengannya. Begitu pula dengan sampo! Alamaaaak... suamiku selalu bertanya, "mana wangi melon paporit Ndaa?" Well.. karena kesan pertama itu begitu melekat, yuk kita berusaha berbuat yang terbaik, sedari awal, dalam segala hal. Jangan pernah remehkan kesempatan pertama :) #blogstagrammulki

Berbagi

Gambar

Fanatik

Gambar

Taat

Gambar

Beda Profesi?

Gambar

Jaga Hati

Gambar

Dear, Muslimah...

Gambar

My 20 Facts

Copy paste dari ask.fm haha #bloggeryangsedangtidakproduktif #dualaptopmasihdisolo 1. Hampir diberi nama Farah Qanita. 2. Love the braindid stuff, not the branded one. 3. Seneng mainan yg ngundang adrenalin. Makin gilak, makin tergilak-gilak. 4. Pertama kali dapet bunga mawar dari cowok kelas 2 SD, pertama kali dapet cincin kelas 6 SD, pertama kali nampol cowok (yg dirasa keterlaluan) kelas 4 SD. 5. Paling ga PD kalo lagi dimake up (make over?). Walau dibilang bagus, tapi tetap ga PD. 6. Sempat bercita2 menjadi atlet maraton. 7. Buru2 memutuskan berhijab, at 9th yo. Alasannya simpel. Karena aku takut, ketika one day i got menarch, aku belum memakai hijab. 8. Fortunately, nilai UAN matematika SD, SMP, SMA dapet 10. 9. Unfortunately, saat SMA, 6 kali ujian sejarah, tapi 6 kali pula ikut ujian remedial sejarah. #malumaluin 10. Kalo ditanya apa passionmu, aku bakal jawab : ndidik. 11. Hampir masuk SD di usia 4 tahun. 12. Saking bangga dan adorenya sama suami, jadi suka minder s

Menikah Antar Suku

Assalamu'alaykum Wr Wb.   Halo, dik. Sblmnya, maaf yaa balesnya lama. Telat buka hape. Pertanyaanmu tentang nikah antar suku, khususnya antar sunda-jawa, sangat menggelitik. Mitos itu bilang kalo orang sunda nikah dengan orang jawa akan membawa keburukan, kesulitan, dan ga langgeng. Begitu, ya? Itu mitos sejak lama, tapi ternyata masih saja ada beberapa pihak yang menjadikannya bahan pertimbangan ketika akan menikah.   Yang dulu pernah kubaca, mitos ini timbul sejak Perang Bubat, perang antara kerajaan Majapahit (jawa) dan Pajajaran (Sunda). Yang tadinya Hayam Wuruk berniat menikahi Dyah Pitaloka (anak dari Raja Linggabuana), tapi karena (in my sotoy opinion, maap kalo salah) terjadi kesalahpahaman, maka mereka tidak jadi menikah, justru terjadi perang antar kedua kerajaan tersebut. Sepertinya kejadian itu sangat traumatik, akibatnya meninggalkan luka masa lalu yang sulit mengerin hingga sekarang. Untuk sejarah lengkapnya, aku ga berani cerita sih, cuma tau sedikit dan takut sala

Day 2. Kawinan Terseromonial Ever!

Gambar
Bangun jam 5 pagi. Sambil nunggu shubuh, berpillow talk ria dulu dengan paksuami. This is so ours, quality time with quality talks #huek. Hehe. Berhubung Bang Akbar janji jemput kami jam 7, maka pillow talk tidak bisa lama2, karena kami harus siap2 kondangan. Dan taraaa.. Bang Akbar terlambat menjemput, saya dan paksuami sempat mondar-mandir ke sekeliling –baiklah- Hotel Terang ini. Sempat berfoto, sempat membahas A-B-C, juga mengomentari A-B-C. Satu hal yang kami belum sempat, makan! Hehe. Saya sih sudah makan roti, tapi paksuami mana mau disuguh roti terus. Akhirnya kami tetap mengobrol, mengobrol, dan mengobrol. Hehe. Dan kemanakah tiga teman cantik saya? Pssstt… Rupanya mereka nonton gossip : Farhat Abbas- Nia Daniati. Sampai rumah Vera, pose dulu dengan kembang2nya. Biar ketularan manis. Tidak lama kemudian, Vera keluar sudah dengan baju akadnya yang berwarna pink. Ah, semoga anggun. Tapi tetiba saja, “Hey, ayo, ke mesjid. Temenin akuuuh. Ayo, Mas Heri. Fotoin aku…

Day 1. Jakarta – Rantau Prapat : Aku Yakin Ini Ujung Dunia!

Gambar
He’dhyarr! Serasa ada kembang api muntup-muntup di kepala, begitu satu bulanan yang lalu kanda nge-wa, “Sayang, tiket ke Medan dan Aceh sudah di-issued.” Dalam rangka apakah kami ke Medan dan Aceh? Jawabannya simple : silaturahim . Tidak ada yang dapat menggantikan silaturahim secara langsung kepada saudara, tidak facebook-twitter-sms-telpon-blog-IG, atau shortcut2 silaturahim lainnya. Lensa dan retina mata tetaplah perangkat terjitu untuk memotret sebuah momentum, saling berjabat tangan pun tetap jadi yang terdepan untuk mengungkap sebuah dukungan, dan papil2 lidah pun tetap deksriptor terbaik dari cita rasa para makanan. Hloh? Ujung2nya makanan. Hehe. Oke, oke… Kami ke sana karena kami mendapat undangan pernikahan dari teman kami, si Vera. Ia menikah di Rantau Prapat (266 km dari Medan). Berhubung sudah sampai sana, sekalian saja silaturahim juga dengan komponen biotik abiotiknya Medan dan Aceh. Ya ga? Semakin mendekati tanggal keberangkatan, paksuami semakin kumat obse