Purnama kali ini sangat terang. Bulat penuh, putih kebiruan. Hassan bisa puas menatapnya dari kaca jendela bis malam yang ia naiki. Sudah hampir berganti hari, tapi ia belum juga bisa tidur, mengantuk pun tidak. Ia melirik pria paruh baya yang duduk di sebelahnya. Ternyata sudah berpindah. Berpindah ke alam mimpi. Bosan Hassan memandangi purnama, ia menutup matanya. Mencoba untuk tidur. Detik 1, detik 2, dan di detik ketiga ia membuka matanya kembali. Menatap purnama lagi. Pikirannya kini melukis memori tentang Wirajuda, sepupu yang akan menjemputnya esok pagi di terminal Lebak Bulus.