Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2008

Alasan Bertahan

Mul, Segalanya bisa terjadi. Saat sedih, Dan bahagia. Semua bisa jadi ujian. Sudah banyak yang bisa kamu ambil hikmahnya. Tinggal apakah kamu mau memahami... Dan apakah Allah memberikan hidayahNya. Jangan lupa saling menjaga... Dan mengingatkan. Hati2 dengan hal2 kecil. Tak jarang hal2 besar berawal dari yang kecil... Dan kita tidak peduli. Maka mulailah dari saat ini juga, Untuk memahami segala apa yang terjadi dalam hidup. Baik akibat, Juga alasannya. Mul, Allahlah yang membuatmu mampu tersenyum walau dalam keadaan menangis... Tempatmu bertahan ketika kamu merasa hendak menyerah... Tempatmu berdoa ketika kamu kehabisan kata2... Buatmu tetap berseri, walau hatimu hancur berkali-kali... Untuk tetap mengerti ketika tak satu pun yang memberi arti. Segala sesuatu menjadi mungkin, karena Allah memampukan kamu. Mul, Semangat bukan kata yang diciptakan hanya untuk dikatakan. Sarat arti... Sarat energi... Semoga benar2 memberi. Ketika hancur, Masih ada kata2

Hati Yang Sempurna

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah. Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hati

VMJ

Gambar
Blog ini penuh virus. Virus. Virus lagi. Virus. Dan masih virus. Saya benci VMJ. Sangat mengganggu. Sangat merisaukan. Dan sangat membuat saya kesal. Pasti semua tau hakekat virus. Berreplikasi begitu cepat. Susah tata laksananya. Dan parahnya, dapat menguasai manusia. Setiap berniat membuat laporan, pasti virus ini beraksi. Setiap ingin mengulang pelajaran, virus ini lagi2 beraksi. Setiap ingin membaca pelajaran buat esok, kembali virus ini beraksi. Setiap lagi bengong2 aja, virus ini akan menguasai diri. Virus ini sangat erat kaitannya dengan turunnya nilai2 saya. Saya coba antisipasi dan kendalikan virus ini dengan "menutup mata" terhadap benda2 yang dapat membuat virus menyebalkan ini menguasai fikiran saya. Tapi susah. Karena sayangnya mayoritas benda2 itu ada di kamar. (Kan ga lucu kalo di kamar sendiri nutup mata mulu :p ) Deretan novel. Kasur yang nyaman. Dan film2 di laptop. "Kok mau belajar aj

Tuhan Tau, Tapi Menunggu

Tuhan tau, tapi menunggu. Kalimat ini pernah saya baca di sebuah buku, tapi saya lupa buku apa. Bener-bener buat merinding, entah kalimat itu mengandung kekuatan magis :p Ya, pendek, namun menyengat kuat. Tepat membidik ke pusat kesadaran saya. (jan tenan bahasanya… hhe) Tuhan tau, tapi menunggu. Apa yang terlintas di fikiranmu ketika membacanya? Interpretasi orang pastilah berbeda-beda. Tergantung isi kepalanya -pikirannya, red-. Bisa juga tergantung kondisi hatinya saat itu. Tuhan tau harapan-harapan kita, Dia sedang menunggu kita membentangkan sayap untuk terbang tinggi menggapai harapan itu. Tuhan tau setiap perbuatan baik kita, Dia sedang menunggu kebaikan apa lagi yang akan kita lakukan. Tuhan tau kita punya banyak sekali kesalahan, Dia sedang menunggu kita untuk bertaubat. Tuhan tau kita sangat dha'if, Dia sedang menunggu kita berdoa, minta kekuatan kepadaNya. Tuhan tau fluktuatifnya iman kita, Dia sedang menunggu apa yang akan kita lakukan di saat berada di lem

22 April 2006

"Dek, abi udah berangkat belom? Syukron." Yup, delivered. 1 message received. Show. "Udah,mpok." Selesai kumpul2, ngobrol2, makan2, doa2 bareng sama anak2 (bukan anak ding, temen2 maksudnya), saya langsung keluar ruangan. ternyata, eh ternyata, ada seorang bapak2 di tengah lapangan. Bener2 di tengah lapangan. Ga boong. Idih, PD banget. Dan ternyata, eh ternyata, itu bapak saya. Jalan menghampiri. "Kok ga bawa hp sih, bi? Ngapain pula di tengah lapangan? Yuk!" Mulut bertanya, tangan gandeng nggeret, kaki melangkah berlalu. "Hehe, biar keliatan kamu." Hheu? Ada2 aja sih.. "Itu kue banyak amat?" Sambil masuk mobil. "Iya nih, tadi ngembat." "Haram dong?" Aduh, si abi. "Kagak. Orang milik bersama kok." "Kok ngembat sih istilahnya?" "Hehe." Perjalanan pulang sampai rumah diisi dengan mendengarkan mp3, sembari baca buku, sembari makan kue juga, dan sembari ngobrol sama bapak saya. (sembarinya b

Pengucapan Allah dan Fenomena Kesehatan

Dalam sebuah penelitian di Belanda yang dilakukan oleh seorang profesor psycologist yang bernama Vander Hoven [ VH ] , dimana telah mengadakan sebuah survey terhadap pasien di rumah sakit belanda yg kesemuanya non muslim selama tiga tahun. Dalam penelitian tersebut VH melatih para pasien untuk mengucapkan kata ALLAH [ Islamic pronouncing ] dengan jelas dan berulang-ulang. Hasil dari penelitian tersebut sangat mengejutkan, terutama sekali untuk pasien yang mengalami gangguan pada fungsi hati dan orang yang mengalami stress / ketegangan [ tension ]. AL Watan, surat kabar Saudi sebagaimana telah mengutip dari peryataan profesor VH tsb, yang mengatakan bahwa seorang muslim yang biasa membaca Al-Qur'an secara rutin dapat melindungi mereka dari penyakit mental dan penyakit-penyakit yang ada hubungannya [ psychological diseases ]. VH juga menerangkan bagaimana pengucapan kata ALLAH tsb sebagai solusi dari kesehatan , ia menekankan dalam penelitiannya bahwa huruf pertama dalam ALLAH yaitu

Lembut

Bolehkah saya mengaku? KelembutanMu sungguh tak terkalahkan. Seperti tak berbatas dan tak berakhir. LembutMu lebih lembut dari air, juga sutera. Engkau yang mencondongkan hati saya untuk memberikan tempat duduk kepada ibu-ibu hamil dan menjadikan gelisah kala berkata kasar. Itu semua karena kelembutanMu. LembutMu pun lebih lembut dari kapas, juga bulir salju. Engkau tidak membutuhkan saya. Bahkan saya punya ruang besar yang pengap dengan kesalahan. Tapi tetap saja kelembutanMu tidak berkurang. Hm, lembutMu pun lebih lembut dari udara. Bahkan saya pernah mendengar, kelembutanMu di dunia ini hanya  0,01 dari yang sesungguhnya. Lantas yang 1 itu seperti apa? Saya ingin merasakannya. Bisa, Yaa Lathiif? Terima kasih telah mengizinkan saya merasakan lembutnya rahim ummi saat saya masih janin. Saya yakin itu lembut sekali. Karena jika tidak, ketika saya lahir mungkin tubuh saya memar-memar dan penyok di sana-sini. Semua orang tau kalau bayi itu sangat lemah, ringkih, dan hm.

Bidadari Untuk Umar

Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW. Semenjak ia memeluk islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan thowaf dika'bah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang waro', ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah SAW, "wahai Rasulullah SAW apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya". Rasulullah SAW menjawab, "sudah..."!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah SWT. Karena kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Qur'an lainnya. Rasulullah SAW seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi'

Mampukah?

Gambar
The beauty of a woman is not in the clothes she wears, the figure that she carries, or the way she combs her hair. The beauty of a woman must be seen in her eyes, because that is the doorway to her heart, the place where love resides. The beauty of a woman is not in a facial mole, But true beauty in a woman is reflected in her soul. It is the caring that she lovingly gives, the passion that she shows and the beauty of a woman. With passing years-only grows! Mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah? Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah Penawar hati kekasih Allah Susah dan senang rela bersama... Dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aisyah? Isteri Rasulullah yang bijak Pendorong kesusahan dan penderitaan Tiada sukar untuk dilaksanakan... Mengalir air mataku Melihat pegorbanan puteri solehah Siti Fatimah Akur dalam setiap perintah Taat dengan ayahnya, yang sentiasa berjuang Tiada memiliki harta dunia Layak

Mahasiswa Putih

"Berbekal moraaal, intelektuaaal. Selamatkan Indonesia tercinta." Lagi dengerin lagu itu ni. Wakwakk. Mungkin syair itu ga asing di telinga beberapa mahasiswa yang suka nongkrong2, diskusi2, tentang apa kek yang lagi "in". Tentang model baju atau rambut yang lagi "in"? ya galahh... udah ada pembagian job masing2 di dunia ini dan dunia itu bukanlah jatah wilayah mainan mulki. Mulki sekarang mulai "dipaksa" untuk baca koran tiap hari, browsing nyari bacaan-bacaan yang kira2 oke untuk dikaji. Lagi "dipaksa" juga untuk mencintai yang namanya diskusi. Istilahnya, pikiran mulki kalo di kelas dan lab diperes habis, yaa sehabis itu masih juga harus memeras pikiran kembali sampe entek! Wakwakk. Ga ding, ga sampe segitunya. Wajarlah, seorang mahasiswa seperti itu. Mau jadi mahasiswa beneran ga, Mul? Kalo berangkat pagi, pulang siang sih, apa bedanya sama kamu dulu pas SD, SMP, SMA? Namanya siswa dong... nah, sekarang mahasiswa gitu. Masa’ ga ada

Terkhusus Untuk Teman Sejawat

Jadilah seperti kupu2, begitu indah dipandang. Terbang ke sana kemari dengan sayapnya yang indah. Hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain. Tapi tahukah kau? Untuk menjadi makhluk yang menawan, ia butuh proses, butuh waktu yang tidak sebentar. Mulai dari telur, kemudian tumbuh menjadi ulat, kepompong, jadilah kupu2. Dengan sabar ia jalani proses. Hingga akhirnya menjadi makhluk yang sungguh cantik. Tidakkah kita ingin seperti kupu2? Secara lahir kita tidak mengalami metamorfosis seperti kupu2. Tapi, untuk menjadi manusia yang lebih baik, kita butuh proses dan waktu. Proses yang lama, yang mungkin akan membuat kita bosan, kemudian menyerah. Tapi itulah sunnatullah. Bisakah kita bersabar seperti kupu2? Kalau di kampus ada ujian blok, responsi praktikum, sampai OSCE, di kehidupan pun ada ujian. Ingat, semua yang ada di dunia ini hanyalah ujian. Dalam Al-Ankabut: 2, Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ”Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuj

Masa Transisi Untuk Hidup Mandiri

Gambar
Orang yang mampu hidup mandiri itu akan lebih terpelihara harga dirinya dibanding mereka yang hidup hanya dengan menggantungkan uluran tangan orang lain. Kenyataan membuktikan bahwa apabila hidup seseorang terus-menerus tergantung pada belas kasihan orang lain, tidak lain sebenarnya dia telah menjual sebagian dari harga dirinya. Kalau kita lihat fenomena yang terjadi pada umat islam sekarang, pasti kita tidak akan membantah kalau kenyataannya umat ini sering diremehkan dan dipandang sebelah mata oleh umat lain. Salah satu faktornya adalah karena banyak di antara mereka yang hidupnya miskin, sudah begitu mereka pun malas bekerja dan belajar. Lihat saja, banyak Negara Islam yang menggantungkan diri pada IMF dan Bank Dunia, sedangkan kita tau, dua instansi tadi dikuasai oleh siapa. Haah, kok jadi ngomongin itu, balik focus!  kalau kita masih berstatus mahasiswa, sepertinya memang tidak begitu memalukan jika masih mengandalkan pemberian orang tua. Tapi jika tidak kuliah atau sudah

Surat Cinta

Ini tulisan seorang pria untuk semua muslimah di dunia ini, insya Allah. Wanita suci, Mungkin aku memang tak romantis, tapi siapa peduli, karena toh kau tak mengenalku. Bagiku kau bukan bunga, tak mampu aku samakan kamu dengan bunga-bunga terindah dan terharum sekalipun. Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna, tertinggi, karenanya kau tak membutuhkan persamaan. Wanita suci, Jangan pernah engkau biarkan aku menatapmu penuh, karena itu akan membuatku mengingatmu. Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu. Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku. Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari. Kasihani dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh lumpur. Dirimu terlalu suci. Wanita suci, Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung, ada ingin tapi tak ada henti. Menyentuhmu merupakan ingin diri berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh. Jangan pernah kalah dengan m

Kalo Kita Dikhitbah

Gambar
Yang Ini Buat Cewek :) Oke deh, yang baca tulisan sebelumnya insya Allah bakalan klop kalo diajak ngomongin yang satu ini. Nah, kadangkala, anak cewek yang akhirnya kebingungan. Kalo kemarin kita bahas anak cowok yang bimbang dan kurang pede untuk mengkhitbah akhwat, kita kasih support supaya mantap dan berani, sekarang kita coba nemenin anak cewek untuk bersikap bijaksana dalam menghadapi pinangan anak cowok. Paling nggak ada beberapa masalah yang dihadapi anak cewek dalam urusan ini. Misalnya, ketika datang anak cowok yang berani menyatakan keseriusannya untuk menikah dengannya, adakalanya anak cewek suka keder menghadapai ini. Sebab, tak selamanya begitu mendapat pinangan langsung seneng. Kenapa? Bisa jadi kasusnya adalah begini; ada orang yang meminang dirinya, tapi ternyata nggak sesuai dengan kriteria pria idamannya. Kan itu bikin bingung. Maksud hati berharap yang datang tipe Arjuna, eh, yang berani dan nekat ngedatengin malah tipe Rahwana. Karuan aja bak serasa d

Yuk, Khitbah!

Gambar
Untuk yang cowok nih :) Duh , judulnya kok provokatif banget ya? Hmm… nggak juga kok? Lagian kenapa musti ditutup-tutupi, iya nggak? Masak kita kalah sama yang aktivis pacaran. Mereka sampe nekat over acting di depan banyak orang. Nggak tanggung-tanggung, mereka cuek aja bermesaan. Nggak peduli lagi dengan orang di sekitarnya. Bahkan mungkin ada rasa puas udah bisa ngasih ‘hiburan’ ke orang lain. Hih, dasar! Lihat aja di angkot, di pasar, apalagi di mal, ada aja pasangan ilegal ini yang nekat melakukan adegan yang bisa bikin orang yang ngeliat merasa muak dan sebel. Aksi nekat dan berani malu memang. Hubungan gelap dan liar! Pacaran dikatakan hubungan gelap? Ya, sebab, ikatan antara laki-laki dan wanita yang sah dalam pandangan Islam adalah dengan khitbah dan nikah. Nggak ada selain itu. Dengan demikian yang boleh dibilang sebagai hubungan yang ‘terang’ itu adalah khitbah dan nikah itu. Namun demikian, jangan dianggap bahwa khitbah sama dengan pacaran islami, lho. Itu

Sinergi

Bercampur baurnya akar-akar dari dua tanaman yang tumbuh bersama dan berdekatanakan memperbaiki kualitas dari tanah dimana mereka hidup. Dua bilah kayu yg terikat secara bersama, dapat dijadikan pegangan lebih kokoh dibandingkan kekuatan jika masing-masing terpisah. Lengkap lebih besar daripada jumlah tiap-tiap bagian. Contoh dalam interaksi social adalah, dua orang yg kreatif bekerja sama akan dapat menghasilkan sesuatu yg jauh lebih baik diabndingkan mmasing-masing bekerja sendiri. Hal itu terjadi manakala buah pikir menstimulasi satu sama lain sehingga ide-ide bermunculan saling sambung menyambung. Pada akhirnya kita dapat berbagi ide baru dg setiap orang. Menghargai perbedaan, merupakan esensi dari sinergi, perbedaan mental, emosional dan fisiologis antar individu. Dan kunci dari menghargai perbedaan itu adalah menyadari bahwa semua orang melihat dunia tidak sebagai sesuatu yang tunggal, melainkan sebagai sesuatu jamak, berbagai macam hal.Seorang individu efektif sejati, memil

Sebab Mekarmu Hanya Sekali

Gambar
Ketika angin zaman menerpamu di atas cadas ataupun lumpurcemar, teruslah mewangi, wahai kuntumku. Tetaplah indah di padang liar. Hingga kaulah yang dipetik, sebab mekarmu hanya sekali. Ilalang yang terhampar, desau angin, dan angin zaman telah berubah arah. Sampai waktu milikmu akan tiba. Jangan pernah hilang wangimu tersia-sia. Cahaya cinta yang diberkati, dibalut kepak sayap bidadari, Inilah hari yang dinanti. Ketika madu suci temukan kumbang sejati. Menjaga dan memiliki wangimu dengan namaNya.

Harapan, Juga Takdir

Kita boleh berencana dan berharap tentang apa yang akan kita miliki, kita rasakan dan kita raih dalam hidup ini. Harapan dan rencana yang indah, menyenangkan bahkan muluk. Tak apa, itu memang hak kita. Satu hal yang harus diingat dalam merenda harapan adalah bahwa harapan itu bisa saja terwujud dan adakalanya pula pupus tak berbekas. Ingat pula, bahwa sesungguhnya Dia lah Allah yang menentukan segalanya. Manusia berencana, berusaha dan berharap, Allah lah yang menjatuhkan takdir. Perkara takdir memang hak mutlak Sang Pencipta. Tugas kita cuma bagaimana menyikapi takdir dengan sebenar-benar sikap, selurus-lurus perilaku. Apapun yang menimpa kita: baik atau buruk, sesuatu yang menyenangkan atau menyedihkan. Benarkah ada takdir buruk dan takdir baik? Sebenarnya ini cuma sudut pandang. Apa yang di mata kita buruk, misalnya harapan yang tidak tercapai, sebenarnya adalah sesuatu yang baik jika disikapi dengan benar. Dan sebaliknya, sesuatu yang dalam pandangan kita baik, bisa jadi seben

Simplex Veri Sigillum

"Setiap manusia di dunia pasti pernah sakit hati. Hanya yang berjiwa satria yang mau memaafkan" Lagi dengerin lagu itu nih. Persahabatannya Sherina kalo ga salah. Hehe, jadi ingat masa kecil yang ikut-ikutan gaya di film Petualangan Sherina. Sama teman-teman, nyanyi, nari, dan niruin dialog yang sama kayak di film itu. Hafal, lho! Hha. Jadi geli sendiri. Tapi sekarang sih sudah lupa. Lagipula ga mungkin kan nyanyi dan nari kaya gitu lagi?! Malu euy! Sebenernya filmnya simpel. Ya kan?! Tapi kenapa booming banget ya? Dari anak kecil, anak gede, sampe anak tua... hhe... dari orang kecil, orang gede, sampe orang tua... (hehe, ternyata tidak bisa pake pola kesejajaran :p) suka sama film itu. Padahal dilemanya tidak sedramatis beberapa film lainnya. Settingannya pun tidak semenegangkan film-film horror. Dan tidak begitu membuat mata kita melotot (kaget, red) seperti menonton Final Destination atau apalah yang lain. Ya mungkin justru karena kesimpelannya itu. Kadang sesuatu y

Saya, Kata Mereka

Tiba di akhir semester, yang tandanya merupakan detik2 terakhir bersama kelompok tutorial saya semester ini. Kenapa? Karena memang sistemnya gitu. Angkatan saya dibagi 20 kelompok, sekitar 10-11 oranglah jadinya. Jadi kemana2 saya selalu bareng mereka, baik tutorial, praktikum, skill lab, juga field lab. Pokoknya terdapat satu larangan keras dengan system seperti small group discussion ini, yaitu dilarang bosan dengan teman sekelompok. Haha… tapi saya merasa tidak perlu ada larangan seperti itu karena saya tidak pernah merasa bosan. Dua kelompok yang selama ini saya jalani sama2 menyenangkan, seru, dan kompak  walau memang butuh beberapa masa (halahhh…) agar dekat satu sama lain. Kelompok saya di blok ini, ada Ela si cerdas, Billy si mikroba, Vira si miss pinky, Intan si miss nyengir rapi, Bijak si kordinator kelompok yang sangat bertanggung jawab, Shabrina si lembut yang sangat apatogen, Yunita yang bernama lain Santi, Farah si makroba, Lita si Cinta Laura wanna be, Kalla si Malaysia

Tentang Bekerja

Segala pekerjaan tidak lebih sulit dari kelihatannya. Bila kita telah memulai untuk mengerjakan, letakkan satu langkah kaki di depan kaki yang lain, ambil selembar kertas dari atas tumpukan, dan mulailah bekerja. Mulai menggali ilmu dan jangan berhenti. Janganlah mencari kenyamanan, tapi buatlah kenyamanan. Rasakan kepuasan dan pencapaian saat apa yang kita kerjakan telah usai. Apapun pekerjaan yang kita lakukan, berikan perhatian penuh dan berikan yang terbaik. Jangan berpikir untuk memberi sesuatu yang sempurna, tapi berikan yang bernilai guna. Nikmati dan hargailah apa yang telah kita hasilkan dari kerja kita. Berbahagialah karena kita yang mengerjakan…

Realita Muslimah

Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah? Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita ’menunjukkan eksistensi diri’ di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah. Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama ”Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab