Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2009

I'm 20

Gambar
I'm turning to 20 Aduh emakk... tua nih gue. Kehidupan sebagai cewek belasan tahun selesai sudah, dengan segenap tawa, tangis, susah, senangnya. Sungguh banyak momentum seru yang terjadi. Intinya, Alhamdulillah! Usia belasan tahun saya, masa2 saat berusaha mengeksiskan diri, melakukan hal2 yang saya senangi, berjuang demi harga diri. Usia belasan tahun saya, masa2 mulai menyenangi berkumpul dengan orang banyak, mulai mengenal orang2 keren, mulai tertarik dengan tarbiyah, mulai merasakan labilnya emosi anak muda, mulai senantiasa mencari pengakuan dan penghargaan, dan mulai merancang hidup menata masa depan… Usia belasan tahun saya, masa2 yang sudah lewat, tapi sangat berperan tiap detiknya, selalu terkenang saat2 lemah dan kuatnya, saat2 lelah dan semangatnya. *20 tahun* Semoga iman semakin meninggi. Semoga ghirah Islam semakin menghujam. Semoga izzah Islam terus diperjuangkan. Semoga teguh dan istiqomah. Semoga tercapai apa yang dicita ( dokter obsgyn/ anak , grand livina

Financial Revolution with TDW

Gambar
Bagaimana mempunyai peternakan uang? Bagaimana membuat uang mengejar Anda? Bagaimana cara orang kaya mengumpulkan uang ribuan kali lebih banyak dibanding orang biasa dalam waktu yang sama? Bagaimana memulai usaha dengan kemungkinan berhasil 98%? Bagaimana memulai usaha tanpa modal? Bagaimana aman secara financial? Bagaimana memiliki properti hanya dengan muka cicilan dibayar oleh penyewa dan masih surplus tiap bulan? Penasaran ?? Dapatkan jawabannya di.... FINANCIAL REVOLUTION with TUNG DESEM WARINGIN "Cetak Sendiri Uang Anda" Selasa, 30 Juni 2009 Jam 8.00-14.00 wib at Sumaryo Ballroom of the SUNAN HOTEL Surakarta Ayo DAFTAR, segera segera... Sebelum 15 Juni 2009 Mahasiswa : 175 ribu Umum : 250 ribu VIP : 450 ribu Sesudah 15 Juni 2009 Mahasiswa : 195 ribu Umum : 275 ribu VIP : 500 ribu Ticket Box on the Spot Mahasiswa : 225 ribu Umum : 300 ribu Facilities : Sertifikat, Lunch, Dorprize, Seminar Kit Facilities of VIP : Plus plus! Exclusive

Sikap Umar Saat Negaranya Krisis

Gambar
Di zaman kekhalifahan Umar bin Khattab, pernah terjadi krisis luar biasa sekitar tahun 18 Hijriyah. Ibnu Sa’ad, seorang sejarawan Muslim, melukiskan, “Saat itu, terjadi bencana yang hebat, kekeringan terjadi di mana-mana, binatang mati bergelimpangan, orang-orang mati kelaparan, sampai ada yang menggali lubang tikus untuk mencari makanan penyambung hidup.” Pertanian di waktu itu gagal total karena hujan tak kunjung turun dan tanah-tanah yang mengering menimbulkan debu setiap hari. Para pedagang Hijaz (Makkah dan Madinah) tidak berani melakukan perjalanan dagang ke negeri Syam yang terkena penyakit menular. Stok barang di Hijaz pun semakin langka dan harga kebutuhan melambung tinggi. Dalam kondisi semacam ini, Umar bin Khattab tidak pernah mau makan di rumah salah satu putranya, bahkan bersama istri tercinta sekalipun. Kepedulian terhadap penderitaan rakyat, bukan hanya milik Umar. Semua anggota keluarga, harus menunjukkan hal yang sama. Ketika anaknya yang masih k

Sikap Umar kepada Pembantu

Gambar
Ketika Umar tiba di kota Makkah untuk melakukan ibadah haji maka Sofwan Ibnu Umaiyah menyuguhkan hidangan khusus dalam sebuah baki besar yang diangkat empat orang pelayan yang kuat. Setelah mereka meletakkan baki hidangan itu, maka para pelayan menjauhkan diri mereka, sehingga Umar berkata dengan nada keheranan, “Mengapa kalian tidak menyuruh para pelayan kalian makan bersama dengan kalian. Apakah kalian tidak senang dengan mereka?” ”Tidak demikian, wahai Amirul Mukminin. Akan tetapi, kami lebih mengutamakan diri kami dari mereka,” jawab Sofwan Ibnu Abdillah. Mendengar ucapan Sofwan, maka Umar marah dan ia berkata, ”Tidaklah suatu kaum yang lebih mementingkan diri mereka atas para pelayannya, melainkan Allah akan menghina mereka.” Kemudian Umar berkata kepada para pelayan, ”Duduklah kalian di sini dan marilah kita makan bersama.” Maka para pelayan itu duduk dan makan bersama dengan Khalifah Umar Ibnul Khattab RA. -Manaqib Amirul Mukminin, Ibnul Jauzi hal. 110 Sungguh hal ini sangat ban

Cemburunya Umar

Gambar
Dengan penuh tawadhu, Nabi SAW duduk, sedang kedua bibirnya sibuk berdzikir dan hatinya merasa tenang oleh pembicaraan para sahabat yang ada di sekitarnya. Nabi SAW bersabda, “Tadi malam aku mimpi melihat seorang wanita yang sedang wudhu di dekat sebuah gedung dekat sebuah gedung di dalam surga. Maka aku tanya, “untuk siapakah wanita ini?” Ia menjawab, “wanita ini diperuntukkan bagi Umar.” “Ketika aku mendengar ucapan tersebut, aku ingat rasa cemburu Umar, sehingga aku segera meninggalkannya.” Mendengar ucapan Nabi SAW seperti itu, maka Umar menangis dan berkata, “Ya Rasulullah, apakah kepada seorang sepertimu aku harus cemburu?” - Bukhari dalam shahihnya no. 3477 Terbukti kalau sifat pencemburu itu wajar. Umar saja cemburu, Aisyah saja cemburu. Itu bukti rasa cinta kita pada suatu yang kita cintai. Tapi hal ini bukan suatu excuse untuk menjadi posesif loh, ya. Bedakan! Kali ini saya akan melihat dari sudut pandang mulianya Rasulullah. Rasulullah begitu ma’rifat kepada sahabatnya, sala

Sikap Umar terhadap Kesenangan Rasulullah

Gambar
Pada waktu perang Badar, Al Abbas menertawakan lelaki Anshar yang menyebabkan lelaki Anshar itu ingin sekali membunuhnya. Maka Nabi SAW berkata, “Sesungguhnya aku tidak tidur pada malam ini, demi untuk menjaga Abbas, pamanku, karena aku dengar bahwa kaum Anshar akan membunuhnya.” “Apakah aku harus mendatangi mereka?” kata Umar. “Baik, datangilah mereka,” kata Nabi SAW. Maka Umar mendatangi kaum Anshar dan berkata, “bebaskan Abbas.” ”Tidak, demi Allah, kami tidak akan membebaskannya, ”kata mereka. ”Bagaimanakah kalau hal itu dapat menyenangkan hati Rasulullah SAW?” tanya Umar. ”Kalau memang hal itu dapat menyenangkan hati Rasulullah, maka bawalah ia,” kata mereka. Maka Umar membebaskan Abbas dan tangan kaum Anshar, kemudian ia berkata, ”Wahai Abbas, masuklah engkau ke dalam Islam, sesungguhnya jika engkau masuk Islam, maka hal itu lebih aku senangi dari keislaman Al Khattab, ayahku, yang itu tidak lain hanya karena Rasulullah ingin melihat keislamanmu.” -Ibnu Katsir, Al Bidayah Wan Niha

Satu Setengah Tahun Lagi

Satu setengah tahun lagi saya Coass. Wew. SUDAH PUNYA BEKAL APA? Satu setengah tahun lagi saya Co ss. 2 tahun ini... SUDAH NGASIH APA UNTUK UNS? Ya, satu setengah tahun lagi saya Coass... Insya Allah. Semoga lancar. Berjuang! Ma'an najah...