Entah apa yang kalian rasakan ketika mendengar kata hebat, keren, TOP, atau luar biasa. Kata2 yang katanya bentuk pujian, yang ternyata secara faktual; abstrak. Menurutku. Hebat? Bagian mananya? Keren? Apanya? Maaf, no offense. Pikirankulah yang cukup weird untuk mandang sesuatu. Sampe2 aku ngerasa ga cocok jadi anggota DPR. Bagaimana bisa bawa suara rakyat kalo mikirnya suka ga umum? Kekeuh-an pula. Raaarrr banget, kan? Ini tentang kalian bagiku. Intinya: terima kasih untuk semua pembelajarannya. Terima kasih untuk Nana Sutono. Guru tentang negosiasi advokasiku ga banyak, tidak semua orang mau melakukannya, apalagi bisa melakukannya dengan baik. Dan kamu adalah yang terbaik! Terima kasih untuk Hasna Amania. Kamu tak selalu GJ. Bagaimana seorang GJ tulen bisa mengatakan, “Kamu bukan da’i, Ki, ketika kamu tidak mau menyampaikan kebenaran.” Thanks, Na. Terima kasih untuk Chairunnisa Puji Hapsari. Belajar darimu, memang sudah seharusnya ketika suatu pekerjaan atau tanggung jawab ...