Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Jarak dan Suara

Ketika masih SD dan SMP, saya sering didaulat menjadi pemimpin upacara oleh para guru dan teman. Mungkin selain karena saya mampu meproduksi suara dalam skala besar (baca: lantang), saya juga adalah sosok yang pantas dipajang di tengah lapangan. #skip Allah Mahabaik telah memampukan kita mengatur besar kecilnya, lembut kasarnya, rendah tingginya suara. Sehingga abang bakso yang lagi ngetem di ujung jalan, setelah kita teriakin “abang baksooooo… beli, baaaaangggg…”, dapat mendengar, lantas menghampiri kita. Suara yang keras atau nada yang meninggi memang sering keluar ketika kita sedang dalam kondisi berjauhan. Benar? Jarak yang jauh, maka harus berteriak. Harus berteriak, karena jaraknya jauh. Hubungan kedua hal tersebut rupanya adalah hubungan karena  dan oleh karena itu; hubungan sebab dan akibat. Tapi ada kalanya seorang ibu berteriak marah kepada anaknya, seorang bos meninggikan nada suara kepada stafnya, padahal mereka sedang tidak dalam posisi berjau...

Surat Balasan

Saya pernah berjanji, saya akan memberi balasan untuknya. Yang kala itu, saya yakin tidak akan lama sedarinya. Dan memang benar, saya hanya butuh 2.5 tahun untuk menunggu. Menunggu untuk membuat balasan pantun hati untuk salah satu adik yang saya banggakan. Dan saya rasa, sekarang adalah waktunya. Bismillah!     --------------------------####-------------###-----------#####------------- Hey, dik.   Eerr.. mulai dari mana ya baiknya? Tidak apalah, toh kamu sudah terbiasa dengan aku yang random selama ini. Coba ikuti saja dulu ya, kemana kata2 ini akan menyamudera.   Zaman dahulu kala, aku pernah bertanya pada bayanganku yang cantik di cermin. Pikirku, selain cantik, mungkin ia juga bijaksana. Aku bertanya, berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk perkenalan? Satu minggu? Satu bulan? Satu tahun? Kala itu, aku tidak diberi jawaban berupa nominal dan satuan waktu oleh bayanganku yang cantik. Aku hanya dikuatkan lagi : "Allah akan mengumpulkan orang-orang yang berim...