Jarak dan Suara
Ketika masih SD dan SMP, saya sering didaulat menjadi pemimpin upacara oleh para guru dan teman. Mungkin selain karena saya mampu meproduksi suara dalam skala besar (baca: lantang), saya juga adalah sosok yang pantas dipajang di tengah lapangan. #skip Allah Mahabaik telah memampukan kita mengatur besar kecilnya, lembut kasarnya, rendah tingginya suara. Sehingga abang bakso yang lagi ngetem di ujung jalan, setelah kita teriakin “abang baksooooo… beli, baaaaangggg…”, dapat mendengar, lantas menghampiri kita. Suara yang keras atau nada yang meninggi memang sering keluar ketika kita sedang dalam kondisi berjauhan. Benar? Jarak yang jauh, maka harus berteriak. Harus berteriak, karena jaraknya jauh. Hubungan kedua hal tersebut rupanya adalah hubungan karena dan oleh karena itu; hubungan sebab dan akibat. Tapi ada kalanya seorang ibu berteriak marah kepada anaknya, seorang bos meninggikan nada suara kepada stafnya, padahal mereka sedang tidak dalam posisi berjau...