Catatan Samudera : Sabar
Dik, Wajar saja ketika setelah menikah dengannya, kita menemukan semakin banyak kekurangannya. Sudah bukan pekerja keras, sangat sulit pula mengajaknya mengaji. Sudah enggan membantu mengurus rumah, tapi sering tidak pengertian menuntut rumah selalu rapi. Sudah jarang bicara sayang, malah semakin hari semakin sering protes; entah rasa masakan, atau kok anak sakit2an, atau kok kita tidak punya tabungan. Sudah... Tidak usah merasa tertipu atau terjebak. Di kala kita merasa ia sudah keterlaluan, tetap bersabarlah. Selama masih ada harapan untuk masuk surga bersama, selama kata pisah tidak mudah terlontar dari lisannya, selama ia tidak menganiaya kita secara fisik dan kata, maka bertahanlah.. Bersabarlah. Tapi jangan salah artikan sabar adalah pasrah dan tidak melakukan apa2. Sabar adalah tetap berusaha sebaik2nya dalam kebaikan. Sabar adalah menerima hasilNya walau tidak sesuai harapan. Lakukan sebaik-baik peran kita; menasehati dalam sabar, buatlah ia senang, merasa dih...
Mantabz !
BalasHapusBener banget, terkadang kita memang sulit untuk jujur mengenali diri sendiri. Bahkan, lebih sering kita memaksakan diri untuk menjadi orang lain yg jauh dengan sejatinya diri kita :)
Sebenarnya, ane ndak mudheng apa itu "mengenali diri secara jujur",... hehe
BalasHapusditunggu postingnya tentang ini yoh,...
@sandy : super.
BalasHapus@abu haniya : insya Allah :)
postingan yang sangat simple tp bermakna...
BalasHapuslike this
Assalamu'alaikum, seneng deh baca postingan2 "Mulki and Her Peculiar Ways",
BalasHapusMengenal diri sendiri memang gak gampang apa lagi kalau mesti jujur apa adanya mengakui kelemahan2 yang ada, terkadang jadi malu sama Allah SWT yang menciptakan...^^
Hihihi keren nihhh, setujuu!!
BalasHapusBaru tahu juga istilah perle :D