Kisah Coass #6 : "Prahara Interna"

Saya sekarang sedang di minggu ketujuh interna. Normalnya, minggu depan adalah minggu ujian saya. Namun, saat ini saya sedang menghadapi prahara. Jadi, saya masih terancam tidak bisa ikut ujian minggu depan.

Ya, adaa saja prahara. Maka sudah sepatutnya saya berbahagia. Karena prahara memang tidaklah pernah buruk. Prahara itu membaikkan, justru. Bagaimana tidak jika arti “Pra” adalah sebelum, sedangkan “Hara” adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk metabolisme dan berkembang. Jadi bisa disimpulkan, prahara adalah suatu kejadian atau proses yang harus dilewati demi mendapatkan bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik ke depannya. #terkekeh

Apakah saya tidak berhasil menyelesaikan syarat seperti; kascil, kasber, dan refrat? Oh, bukan, teman. InsyaALlah selesai, maka bukan itu penyebabnya. Walau memang, mayoritas coass interna yang tidak bisa ikut ujian ya karena alasan kascil dkk. Itu termasuk prahara? Bisa jadi. Jika memang ada konten: menyadari adanya kesalahan manajemen waktu dan/atau manajemen konflik dalam proses penyelesaiannya. Tapi ketika tidak menyadari (dan mengakuinya), dan terus saja menyalah-nyalahkan pihak lain sebagai penyebab prahara, ya berarti prahara itu tidak termasuk dalam definisi prahara di hidup saya. #idih, siapa elu, Mul?

Lalu sebenarnya prahara apa yang sedang saya hadapi? Penyebabnya unik. Saya tidak akan menceritakan secara gamblang di sini karena saya sangat menghormati beliau yang terkait dalam prahara ini.

Prahara yang saya hadapi sangat berkaitan dengan definisi. Terutama definisi tanggung jawab. Tanggung jawab? Memang bagaimana maksudnya? Saya coba deskripsikan dengan kalimat-kalimat berikut :

Tanggung jawab adalah ketika kita punya tugas, lalu kita kerjakan dan selesaikan tepat waktu. Tidak jadi masalah selesainya sudah dari 2 hari yang lalu atau baru 2 menit yang lalu. Itu sama saja, sama2 bertanggung jawab.

Tanggung jawab adalah ketika kita punya hutang, lalu kita lunasi sesuai ketentuan. Tidak ada yang merasa terdzolimi.

Dan bukan tanggung jawab ketika kita dateng paling pagi di HCU, tapi kita sedang entah kemana ketika pasien kita apneu.

Dan bertanggung jawab bukan berarti kita selaku Presiden Indonesia, maka kita stand by terus di Istana Negara. Lalu bedanya apa sama security?

Dan bertanggung jawab bukan lantas jadi paling heboh menggodok kurikulum wajib belajar Indonesia, padahal kita adalah menteri kesehatan. Memang menteri pendidikan dan menteri kesehatan sama2 pembantu presiden, tapi plis ya... Menggodok kurikulum wajib belajar itu bukan termasuk jobdescnya menteri kesehatan. Alih-alih membantu, tapi malah ga sinergis. Alih-alih membantu, tapi malah pemborosan. Alih-alih membantu, tapi malah bikin kacau karena ga profesional. Alih-alih membantu, tapi malah nyusahin.

Ya sekiranya begitulah. Tetap tidak mengerti prahara yang sedang saya hadapi apa? Baguslah. Karena membuat kalian mengerti saya sedang menghadapi prahara apa, bukanlah tujuan saya. Tapi semoga saja kalian mengerti nutrisi apa yang saya dapatkan atas prahara kali ini. Tentang tanggung jawab; apa-kapan-dimana-dan bagaimana.

Doakan saya bisa ujian interna ya, teman2 :) Dan luluuuuus. Lalu saya bisa libur dengan bahagiaaaa.

Doakan doakan. Dan insyaALlah, saya tetap berikhtiar yang terbaik. Karena itu memang tanggung jawab saya.