Catatan Samudera : Sabar
Dik, Wajar saja ketika setelah menikah dengannya, kita menemukan semakin banyak kekurangannya. Sudah bukan pekerja keras, sangat sulit pula mengajaknya mengaji. Sudah enggan membantu mengurus rumah, tapi sering tidak pengertian menuntut rumah selalu rapi. Sudah jarang bicara sayang, malah semakin hari semakin sering protes; entah rasa masakan, atau kok anak sakit2an, atau kok kita tidak punya tabungan. Sudah... Tidak usah merasa tertipu atau terjebak. Di kala kita merasa ia sudah keterlaluan, tetap bersabarlah. Selama masih ada harapan untuk masuk surga bersama, selama kata pisah tidak mudah terlontar dari lisannya, selama ia tidak menganiaya kita secara fisik dan kata, maka bertahanlah.. Bersabarlah. Tapi jangan salah artikan sabar adalah pasrah dan tidak melakukan apa2. Sabar adalah tetap berusaha sebaik2nya dalam kebaikan. Sabar adalah menerima hasilNya walau tidak sesuai harapan. Lakukan sebaik-baik peran kita; menasehati dalam sabar, buatlah ia senang, merasa dih...
aku selalu suka kalian ka... ^_^
BalasHapusmenginspirasi sekali :)