Menyapa Samudera; Yang Berharga

Assalamu’alaykum, Samudera.

Jika kita tinggal di Indonesia, yang terpakai rupiah. Jika di Jepang, Yen. Jika di Amerika, dolar. Jadi, walau kita punya segambreng dolar, untuk bisa jajan cincau di pasar gembrong, tetap harus kita ubah dulu dolar itu menjadi rupiah bukan? Karena beda tempat, akan beda mata uangnya- beda yang terpakainya.

Begitu pula dengan hidup. Jika kita hidup dalam "pandangan" Allah, yang terpakai adlh kesukaanNya- keridhoanNya. Jika kita hidup dalam "pandangan" manusia, yang berharga adalah kesenangan- penghormatan- kekaguman- pujian  manusia lain kepada kita.

Dan hidup dalam pandangan manusia itu seperti hidup dalam game zombi vs plant. Kita akan merasa saaangat senang ketika banyak uang dan bintang pada saat game berlangsung. Tapi setelah game selesai, yasudah.. selesai semuanya. Dan bergunakah uang dan bintang itu untuk kehidupan nyata? Pun jika kita hidup dalam "pandangan" manusia, sebenarnya bergunakah segala pujian- sanjungan- approval- sekian banyak  likers- lovers- fans untuk kehidupan nyata kita saat ini, dan setelah ini?

Hidup dalam "pandangan" siapapun, jika kita semakin dalam menyelaminya, maka akan semakin kuat  penghambaan terhadapnya- dan akan semakin takut jika kehilangan pengakuannya. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, detach yourself from the world, Allah will love you. Detach yourself from what is with the people, they will love you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku Personality Plus

Lagi Galau?

Mengelola Keuangan Keluarga #4 : Tabel Pemasukan - Pengeluaran