Sejenak...

Berbekallah…untuk hari yang sudah pasti. Sungguh, kematian adalah muara manusia. Relakah dirimu, menjumpai segolongan orang…mereka membawa bekal sedangkan tanganmu hampa…?

Apakah yang tergores di hati seorang Khalid bin Walid, panglima perang kaum Muslimin yang terkenal dengan ketangguhannya, yang tidak pernah risau dengan perihnya sayatan pedang, saat ia berkata, " Sesungguhnya kami adalah pasukan yang mencintai kematian sebagaimana kalian mencintai kehidupan…" kepada musuh - musuh Rabbnya ? Itulah sebuah ungkapan yang membuat bergetar musuh - musuh Allah di saat mereka harus berhadapan dengan kaum Muslimin. Itulah sebuah gambaran betapa bayangan kematian begitu melekat pada Rasulullah beserta para sahabatnya. Bayangan kematian yang membawa mereka kepada kesadaran akan hakikat hidup yang sebenarnya. Sabda Rasulullah saw, " Kematian adalah hadiah yang sangat berharga bagi orang - orang yang beriman…"

Mari sejenak merenungi ayat ini, " Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling dari-Nya…" ( Q.S. Al Anbiya : 1 ) Ketika kematian senantiasa menjadi perenungan, maka manusia pasti akan selalu merasa kekurangan waktu. Tidak akan terjadi penundaan terhadap amanah, apalagi kesia - siaan. Suatu ketika Rasulullah saw pergi ke masjid dan melihat sekelompok orang tengah berbicara dan tertawa - tawa. Kemudian beliau bersabda, " Ingatlah kematian…Demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui ( tentang kematian ), niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis…"

Kesadaran akan dekatnya kematian akan mendorong seseorang untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap detik yang ia lewati. Bukan untuk siapa - siapa, melainkan untuk Allah yang menciptakan kehidupan dan menguasai kematian. Hanya kepada-Nyalah segala harapan akan balasan terhadap semua prestasi yang dilakukan. Rasululah juga pernah bersabda, " Orang yang takut akan giat menempuh perjalanannya, dan barangsiapa yang berbuat demikian, niscaya dia akan sampai ke tempat tujuan. Sesungguhnya dagangan Allah itu mahal. Dagangan Allah itu adalah surga…"

Mari kita jadikan kematian sebagai agenda rutin perenungan kita…Masih ada waktu bagi kita untuk berbenah dan bekerja mengisi tas - tas perbekalan yang akan kita bawa saat bertemu dengan-Nya kelak.

Komentar

Posting Komentar

terima kasih sudah membacanya :D dan terima kasih sudah mau komen. hehe...

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku Personality Plus

Lagi Galau?

Mengelola Keuangan Keluarga #4 : Tabel Pemasukan - Pengeluaran