Iman #2 KuasaNya
Suatu Masa. Hasil IR-nya Kanda lagi. |
Sebentar
saja, saya hanya ingin bercerita.
Tentang
semesta, masa, dan Sebuah Kuasa.
Ia
tunjukkan kuasa melalui utusanNya.
Ibrahim
selamat dari api yang membara.
Api
merah panas menyala, tapi dirasanya biasa saja.
Kepada
Sulaiman, Ia
tundukkan jin dan manusia, juga binatang serta tanaman.
Segala
bahasa Sulaiman bisa, dengan bijaksana memimpin kerajaan.
Dan
Ia utus Muhammad pada akhirnya.
Di
tangannya purnama terbelah dua.
Tapi
AlQuranlah mukjizat termulianya.
Panduan
selamat ummat manusia.
Ia
tunjukkan kuasa melalui alamNya.
Pagi
dan petang bergilir tiba.
Turunnya
hujan menjadi berkah semesta.
Bunga
kuncup dan mekar beraneka warna.
Harum
menyerbak, lagi indah dipandang mata.
Ia
jadikan hijau pohon menyejukkan.
Ia
ciptakan air kunci kehidupan.
Ia
hadirkan matahari, siang menyala, petang kekuningan.
Yang
kini muncul dari timur, tapi suatu ketika akan muncul dari arah berlawanan.
Ya.. suatu
ketika, pada akhir suratan.
Suatu
ketika, saat langit digulung dan galaksi dihancurkan.
Saat
bumi dijungkirbalikkan, maka gunung berbenturan.
Saat
Pemilik Arsy meluluhlantakkan!
Saat
hanya ada dua kesudahan.
Surga
penuh kenikmatan,
atau
neraka bergelimang siksa menyengsarakan.
Di
hari kebangkitan, pendosa menyesal telah meremehkan.
Bahwa
ada seadil2nya pengadilan.
Di
hari perhitungan, pendosa diperlihatkan tanpa ada yang disembunyikan.
Betapa
keliru ia telah menempuh jalan.
Di
hari pembalasan, pendosa akan tangisi perbuatan.
Meraung
ketika nasibnya diputuskan.
Wahai
diri, insafilah selagi masih ada kesempatan.
Sungguh,
dunia ini hanya pinjaman.
Harta,
nama, kekasih, keturunan adalah ujian.
Beruntung
yang bisa menjadikannya amalan.
Wahai
diri, pastikan bebas dari kemaksiatan.
Keluarlah
dari fatamorgana menggelapkan.
Terperdaya
nafsu dunia, urusan akan berantakan.
Tidak
di dunia, tapi kehidupan abadi setelah kematian.
Dengan
iman, kemenangan sejati disiapkan.
Dunia
hanyalah persinggahan.
Akhirat
sebagai tujuan.
Menyelamatkan
diri dari adzab negeri keabadian.
Dengan
iman, nafsu ada kendalinya.
Terperdaya
nafsu dunia, bersiaplah celaka.
Terseret
ke neraka yang tak padam api dan bara.
Dengan
iman, nafsu ada kendalimya, dunia surut kilaunya.
Jika
KuasaNya di dunia belum cukup bagi manusia untuk beriman,
Akhirat
sungguh akan menjadi jawaban.
Wahai
diri, insafilah selagi masih ada kesempatan.
Selagi
diri dan liang lahat sempit belum dipertemukan.
#jadikan
hamba peka dengan segala kuasaMu, limpahi hamba dengan iman, selamatkan hamba
dari arogansi pikiran membinasakan.
amiin...
BalasHapussubhanallah...
keren deh sist.. :)
:D
BalasHapusngetiknya sambil takut2 tuh, no :(
Subhanallah,,menyentil!!!aku suka mbak Mul..^^
BalasHapustetep nulis yang indah bin haru biru kayak gini ya...
Kepada Yang tertinggi Penguasa Jagad
kulabuhkan hatiku pada segenap 'sempat' yang Engkau beri
Smoga aku bijak memaknainya...
aamiin :)
BalasHapus"Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan" (Qs. Ar Rahman)
postingannya,..masyaaAllah
#jadikan hamba peka dengan segala kuasaMu, limpahi hamba dengan iman, selamatkan hamba dari arogansi pikiran membinasakan. Aamiin...
BalasHapus`dan betapa diri ini tiada daya, Astaghfirullah...
wah... gemetar ka saya rasa..
BalasHapuslangsung mau tobat.. hehehe
salam
@mbak uty: insya Allah, mbak.. tema tulisan di blog ini campur2 bgt ya, mbak.. ngapunten..
BalasHapus@miyahara: trm ksh sudah dikuatkan dgn ayat itu :) slm knal, miya..
@arman: yg bener?? hehe.. Allah senang dgn hambaNy yg gemar bertaubat... sip!!
sunggguh bertahta makna :)
BalasHapussalam silaturahim yaa :)
salam silaturahim juga, mas fudholi.
BalasHapuska mulkiiiii...
BalasHapusrangkaian katanya bagus, bener2 nyentakin hati,,