Syakhsiyyah Islamiyah (with Comic Unyuuuu...^_^)

"Boleh ga sih, Mbak, kita percaya zodiak?"
"Kenapa sih, Mbak, kita mesti belajar anatomi? Emang ditanya di kubur?"
"Nggosip itu enak banget ya, Mbak.. Tapi katanya ga boleh, ya?"
"Kita boleh pacaran ga sih, Mbak? Kan pengen. Dikit doang kok pegangannya."
"Jadi.. muslimah yang baik tuh kaya gimana sih?"
Persepsi masyarakat tentang pribadi muslim/ah yang baik emang beda2. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit, seolah2 pribadi muslim/ah itu tercermin pada orang yang hanya rajin sholat atau puasa. Padahal itu baru satu aspek aja! Banyak aspek lain yang juga harus ada pada pribadi seorang muslim/ah. Olkartu, standar pribadi muslim/ah yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah harus dirumuskan nih, sehingga dapat menjadi acuan dan standar bagi pembentukan kepribadian. Setelah disederhanakan, 10 karakter inilah yang harus sama2 kita usahakan.

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang lurus)

Dengan aqidah yang bersih, kita akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu kita tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. 
Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah,  kita akan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah. Jadi ga akan ke dukun, ga percaya zodiak dan takhayul, dll, yaaa.. ;)




2. Shahihul Ibadah (Ibadah dengan Benar)
 
  “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Dari ungkapan Rasulullah ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan mahdhoh (sholat, puasa, zakat, dll) haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW, yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan (bid’ah). Sudah benarkah ibadah kita? ;)



3
3. Matiinul Khuluq (Akhlak yang Kokoh)
3
 
Akhlak yang terpuji tuh penting, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan Beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. 68:4).




4. Qowiyyul Jismi (Jasmani yang Kuat)
Kekuatan jasmani berarti  kita memiliki daya tahan tubuh  yang baik sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.

“Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)


5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)
Makin banyak ilmu, makin banyak yang bisa kita lakukan. Bayangkan, ketika zaman sekarang kita (muslim/ah) tidak pintar, pasti kita yang akan dipinterin (oleh orang2 yang ga suka ama Islam)

Samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS 39:9)



6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)

    Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim) 


7 7. Haritsun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
    Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu”. kekekekeeekk...

    Ingat lima perkara : hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk, dan kaya sebelum miskin.


8 8. Munazhzhamun fi Syu'unihi (teratur dalam suatu urusan)
   
  Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas2.





9 9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha mandiri)
  Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat riezeki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.

    Lagipula, kita emang mesti punya duit. Kalo ga punya duit, gimana bisa kita sedekah, zakat, atau pergi haji? 


1 10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)

      Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun kita berada, orang dicsekitar kita merasakan keberadaan kita. Jangan sampai keberadaan kita tidak menggenapkan dan ketiadaan  kita tidak mengganjilkan.

Yuk, persiapkan diri kita dan berupaya maksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam lingkungan. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir).

sumber komik: http://komikmuslimah.blogspot.com
sumber ilmu : oase tarbiyah

Komentar

  1. intinya jadi muslimah harus tangguh ya....:)

    BalasHapus
  2. Mangstab!!!!
    Penyampaian 10 muwashofat dengan cara yang lebih oye, lebih fun dan ndak males bacanya...hehe
    ditunggu posting2 berikutnya,....

    BalasHapus
  3. suka postingannyaaaaaa..... ^^

    BalasHapus
  4. alhamdulillah kalo pada suka dan dirasa bermanfaat :)

    BalasHapus
  5. mba mulki yang cantik, aku izin share ya, makasih :)

    BalasHapus
  6. Asw.mba Mulki...
    ijin share y...gambarnya lucu^^
    syukran

    *erma

    BalasHapus
  7. mba blognya keren bgt...

    BalasHapus
  8. Assalammualaikum mba..tulisannya keren.. sy ijin share ya mba + gambarnya jg. syukron, jazakillah khairan

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah membacanya :D dan terima kasih sudah mau komen. hehe...

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku Personality Plus

Lagi Galau?

Mengelola Keuangan Keluarga #4 : Tabel Pemasukan - Pengeluaran