Engkau, mereka, dan Neraka

Kering. Nyomot dari album koleksi foto suami.

Rabbi, pintu neraka dijaga oleh malaikat yang tak pernah Allah izinkan untuk tersenyum. Jika surga memanggil dengan mesra, maka neraka memanggil dengan hina. Berbagai fenomena mengerikan yang sedikit saja dikabarkan oleh rasulMu membuat para pendosa menangis berurai air mata. Sekalipun itu siksa yang paling ringan: dikenakan terompah yang jika digunakan berjalan, mendidihlah otaknya…. Neraka terendah disangka neraka terberat karena pedih siksanya.

Rabbi, alangkah kejamnya azabMu. Tak ada hidangan selain zaqqum yang pahit dan berduri lagi tidak mengenyangkan perut yang lapar. Tidak ada minuman selain darah, nanah, dan air panas yang berbau tajam lagi tak menghilangkan dahaga kerongkongan yang kering. Tidak pernah ada istirahat, siksaannya tak sebentar pun meninggalkan, dan deritanya tiada akhir. Semua terjadi berulang-ulang: kulit yang melepuh, tulang yang meremuk, dan darah yang mengalir… semuanya disusun lagi dan dikenai lagi siksa yang sama tiada henti.

Rabbi, laknatMu bagi iblis dan pengikutnya. Celakalah orang yang mendustakan dan menduakan Tuhannya, celakalah si kaya yang tidak berderma, celakalah pemimpin yang tidak amanah, celakalah para pemuas nafsu dan syahwat tanpa aturan, celakalah pendosa dan ahli maksiyat yang lupa akan hisab, celakalah dan celakalah… jerit kesakitan mereka begitu memilukan hati, tapi neraka diciptakan tak memiliki belas kasihan sebab penyesalan terlalu terlambat untuk mereka yang melupakan akhirat di dunia.

Rabbi, jalan ke neraka begitu indah dan terasa menyenangkan. Kanan dan kiri tiada aturan. Setiap bisikan boleh didengarkan. Apa saja dihalalkan. Cukup mengikut langkah setan. Mencuri, merampas, membunuh, berzina, menipu, memfitnah, mengghibah, menzhalimi, menyombongkan diri, menghina, amal apapun tak jadi soalan pikiran… sebab ukhrawi tak lagi di hati, mizan dan hisab tak pernah menjadi ingatan, dan Allah bukan menjadi tujuan.

Rabbi, kuakui seluruh dosaku yang begitu menggunung tinggi. Entah berapa kali dan berapa lama ku tak berdzikr mengingatMu, menyebutMu, dan malah melupakanMu. Amal dosaku tak disertai ingatan akan azab dan murkaMu dan amal baikku hanya bernilai debu karena ikhlas sering menjadi goncang di jalan. Kepada siapakah kuadukan kelemahan dan ketiadaberdayaan jiwaku? Kepada siapakah kukeluhkan kebodohan dan serba kekuranganku? Kepada siapakah kubeberkan semua kealpaan dan kelalaianku? Kepada siapa lagikah jika bukan kepadaMu?

Rabbi, sungguh rahmatMu mengalahkan murkaMu. Maka, kepadaMu jua hamba yang berlumur dosa berlindung dari nerakaMu. Sungguh diri ini tak mampu menanggung azabMu yang begitu besar. Wahai Yang Maha Pengampun di antara para pengampun, andaipun ada yang harus menjadi penebus kesalahanku, maka segerakan ia di dunia dan jangan tunda di akhirat sana.

Rabbi, aku tak pandai merayu, tapi kepada siapa lagi kumohon perlindungan jika bukan kepadaMu, wahai Yang Maha Mendengar dan Mengabulkan doa??

Curahan hati…
cincang aku dalam lautan air mata; biarkan ia menjadi pemadam api neraka
Wahai Rabbul ‘Izzati, aku putus asa terhadap diriku, tapi aku tak putus asa terhadap rahmatMu.
#chie135#

Komentar

  1. ingin bercermin tuk melihat segala kekurangan.Subhanallah.

    BalasHapus
  2. mari bercermin masing2. smoga kita termasuk orang yg gemar bertaubat :)

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah membacanya :D dan terima kasih sudah mau komen. hehe...

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku Personality Plus

Lagi Galau?

Mengelola Keuangan Keluarga #4 : Tabel Pemasukan - Pengeluaran