Menyapa Gajendra; Berkemih
Assalamu’alaykum, Gajendra.
Bahagia adalah ketika kita bisa berkemih dengan lancar; keluar deras, tanpa nyeri, tanpa sendat, bermula dengan pas, berakhir dengan tuntas. Dan apa yang kita rasakan setelahnya? Leegaa .
Jika sedang melihat beberapa lembaran merah, aku jadi ingat dengan berkemih. *kokbisa* iya… Karena rezeki itu bagaikan darah dalam tubuh kita; yang membawa zat2 penghidupan yang dibutuhkan oleh tubuh. Maka ga heran, jika darahnya sehat, tubuhnya in syaa Allah juga sehat. Dan seperti yang kamu tau, darah pun mengalir ke ginjal. Di ginjal, darah akan disaring; dikeluarkan beberapa zatnya dalam bentuk air kemih. Iya, ia harus dikeluarkan. Pun rezeki kita, memang sudah keniscayaan, ada bagian yang memang harus dikeluarkan- kepada yang berhak.
Ia yang menahan2 untuk berkemih, berpotensi terkena batu ginjal&/batu saluran kemih. Jika sudah begitu, kebahagiaan berkemih akan sirna; akan nyeri, tersendat, menggelisahkan, bahkan meracuni tubuh. Pun hal itu, jika kita menahan2nya, tidakkah khawatir diri dan hati kita akan rusak oleh yang bukanlah hak kita itu?
Sebagaimana tidak baiknya menahan2 untuk berkemih, tidak baik juga menahan2 untuk berzakat, infak, dan sedekah.
Komentar
Posting Komentar
terima kasih sudah membacanya :D dan terima kasih sudah mau komen. hehe...