Mahasiswa Putih

"Berbekal moraaal, intelektuaaal. Selamatkan Indonesia tercinta." Lagi dengerin lagu itu ni. Wakwakk. Mungkin syair itu ga asing di telinga beberapa mahasiswa yang suka nongkrong2, diskusi2, tentang apa kek yang lagi "in". Tentang model baju atau rambut yang lagi "in"? ya galahh... udah ada pembagian job masing2 di dunia ini dan dunia itu bukanlah jatah wilayah mainan mulki. Mulki sekarang mulai "dipaksa" untuk baca koran tiap hari, browsing nyari bacaan-bacaan yang kira2 oke untuk dikaji. Lagi "dipaksa" juga untuk mencintai yang namanya diskusi. Istilahnya, pikiran mulki kalo di kelas dan lab diperes habis, yaa sehabis itu masih juga harus memeras pikiran kembali sampe entek! Wakwakk. Ga ding, ga sampe segitunya. Wajarlah, seorang mahasiswa seperti itu. Mau jadi mahasiswa beneran ga, Mul? Kalo berangkat pagi, pulang siang sih, apa bedanya sama kamu dulu pas SD, SMP, SMA? Namanya siswa dong... nah, sekarang mahasiswa gitu. Masa’ ga ada penambahan beban (tantangan)? Terus kalo ditanya sama anak cucu ntar, apa bedanya rasa jadi siswa dan mahasiswa gimana? =P

Mang gara2 kecemplung di fakultas "putih", jadinya kamu ga punya tugas seperti mahasiswa lainnya? Ga, Mul! Kamu tetaplah seorang mahasiswa. Kalo kamu pilih fakultas "putih", yaa itu keputusan kamu. Yang namanya pilihan, pasti ada konsekuensi. Yang jelas, mau di fakultas apa pun, kamu tetap mahasiswa. Dan tugas mahasiswa itu beda dengan siswa. Ga maju banget sih kalo kamu Cuma tau flu burung tu sakit apa. Harus tau yang lain juga dong. Yaa, sega-ganya taulah kemaren ada "game" yang dimainkan oleh WHO perihal hak paten vaksin flu burung. Atau apa kek, ngikutin perkembangan berita pemilu tahun depan kek. Kan pasti tahun ini udah mulai rame tuh. Kalo ditanya penting apa ga kaya gitu2an, yaa, tanya aja sama nurani diri sendiri. Yang jelas, berita ada untuk dikonsumsi. Bukan buat dicuekin. Sekalipun berita selebritis dengan topik kawin cerainya. Namanya juga berita! Hhe. Bcanda, kamu udah gedelah, Mul. Tau mana berita yang elit, mana yang ga =P kebanyakan mahasiswa sekarang kan lebih ada waktu untuk nonton infotainment daripada nyari berita lebih penting lainnya. Daripada belajar yang menjadi tugasnya sekalipun.

Nah, bedanya mahasiswa dan siswa selain harus lebih peduli seperti yang tadi sudah disebutkan, juga harus lebih kritis, sesuai salah satu peran mahasiswa, yaitu kritikus. Hha... Bcanda. Lah, kalo bukan mahasiswa yang sebagai kontrol, lalu siapa? (alumni mahasiswa, Mul! =P hha...) kerasa ga sih jadi dilatih negative thinking? Darimana pikiran ada dana penyelewengan kalo ga duga2 ada yang ga beres di dalemnya. Hha.. tapi kritisnya yang membangun. Kalo buat njelek2in doang sih apa guna. Zaman sekarang adalah solusi yang diperlukan. Intelektual main di sini. Makanya mahasiswa ga boleh Cuma modal otot doang, mentang2 lagi usia2 muda, lagi kuat2nya, jadi kemaki.

Kalo elitenya pinter kaya’ Jokowi (siapa tu Jokowi? =P semua mahasiswa Solo seharusnya tau), ga bisalah kita tereak2 doang. Pinter dia! Makanya kalo membawa sesuatu, ga bisa kita asal jeplak A. Bisa dibanting habis sama beliau. Kita harus tau apa benar A, kenapa bisa A, dan seharusnya bagaimana. Sifat ilmiah harus hadir banget nih di sini. Makanya kan yang namanya mahasiswa harus akrab banget sama yang namanya riset. Ini ni salah satu dari banyak banget yang Mulki belum bisa, males gimanaaa gitu. Hha. Ga boleh, ga boleh. Lalu selanjutnya, apa solusi dari mahasiswa? Seperti dibilang tadi, solutiflah...

Hahh, pokoknya seperti yang telah mulki sebutin di atas, walau kita kecemplung di fakultas "putih", kita tetaplah mahasiswa dengan segala urusannya, dengan sifat khasnya, dengan segala patriotismenya. Sudah banyak contoh mahasiswa dari fakultas "putih" yang tercetak namanya dalam sejarah bukan hanya gara-gara perannya dalam healthcare sectors. Pasti kamu kenal dr. Wahidin S, dr. Sutomo, dr. Hariman S, dr. Cipto, dr. Muwardi, dll., kan? Mereka bisa, mereka sempat. Kenapa kita tidak? Toh Cuma partisipasi keciiil banget (bener tho, daripada ga ada sama sekali?) Kalo ditanya, mana peran mahasiswa fakultas "putih" saat ini? Mau jawab apa? Yaa, ga mesti tentang kenegaraan, kok, tadi kan misal dari sejarah, masih banyak bidang yang bisa dijadiin tempat kamu meledakkan potensimu. Kenapa? Takut sama praktikum? Takut sama ujian? Takut sama pre-test, post-test? Mereka bukan majikan kita kok!

Komentar

  1. keren euy...Berikan warna lain di FK, kayak yang disebut mahasiswa beneran ituh.ayo semangat, ga hanya blajar ngurus kepentingan pribadi tapi juga bisa berbuat lebih buwat umat.
    bagi pembaca...let's move!!! negeri ini butuh perubahan! dunia kedokteran juga butuh perbaikan...yang kita liat ga seindah dalamnya...

    BalasHapus
  2. iyalah.... jadi mahasiswa harus mw berbuat lebih... ga cuma 3K... Kost-kantin-Kampus.... banyak yg bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk menambah wawasan dan intelektualitas... ikut diskusi misalnya... biarpun isi diskusi bukan mengenai ilmu yg loe plajarin ikutin aja buat nambah wawasan... ayo bergerak buat diri sendiri...! ayo bergerak untuk membuat perubahan...! ayo berbuat membela rakyat..! wah klo loe mahasiswa di fakultas putih berarti gw di fakultas hitam secara anaknya item2 n pas sidang pake jubah item...hehehehe......

    BalasHapus
  3. thanks yah.. smgt juga buat kalian :D smoga kita bener2 jadi mhsiswa.

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih sudah membacanya :D dan terima kasih sudah mau komen. hehe...

Postingan populer dari blog ini

Mengelola Keuangan Keluarga #4 : Tabel Pemasukan - Pengeluaran

Mengelola Keuangan Keluarga #3 : Pembagian Porsi, Tunjangan Dadakan, Tabungan Cair

Resume Buku Personality Plus