Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Kisah Coass #9 : "Coass Tua"

Stase terakhir ini akan habis dalam waktu dua minggu. Hampir sampai. Syukurlah. Hati ini ceria, terbayang hari di depan yang sepertinya akan lebih berwarna. Namun, rasanya kok langkah kaki kian memberat, ya? Sikap pun jadi angot-angotan. Hm… Orang2 bilang ini sindrom coass tua. Maunya duduk saja, malas bergerak. Sudah peot, bahkan ngoyot. Padahal jika kehidupan coass diibaratkan dengan lari marathon, saya harusnya mempercepat lari ketika hampir mencapai garis finish. Lari sekencang-kencangnya dengan tenaga terakhir, hingga titik nadir, hingga puas menyudahi. Hidup sebagai coass adalah sebuah perjalanan. Dan bicara tentang jalan, saya mengenal beberapa tipe jalan Yaaa… walau memang tidak sepandai orang teknik sipil sih, tapi cukuplah untuk bekal memahami hidup. #apasih?   Saya cerita dikit, ya. Kemarin atau kemarinnya lagi, tepatnya waktu sore yang pesona jingganya terhalang oleh awan hitam, saat itu saya merasa lapar. Karena gas kompor di kontrakan sedang habis, saya ...

Janji

Besok pagi suami saya bakal datang. Hepi deh. Hepinya tuh kaya si Bilbo Baggins pas berhasil nemuin Arkenstone. Serasa cukup baginya Arkenstone saja, tidak usah lagi seperempatbelas bagian harta bawah gunung yang dijanjikan Thorin kepadanya.   As usual, setiap suami mau datang, ada persiapan2 khusus yang saya lakukan. Dari berbagai persiapan itu, bagian yang paling saya perhatikan adalah : berusaha sebaik2nya agar tepat janji dan tepat waktu ketika menjemput beliau.   Hal kecil ya? Mungkin bagi kalian. Tapi saya pernah kena omelan yang panjang karena saya telat 15 menit dari waktu yang saya janjikan. Dan akhirnya, saya harus menanggung derita. Di atas motor, sepanjang perjalanan dari stasiun balapan ke kontrakan, saya dihukum. Saya hanya diperbolehkan mendengarkan omelannya (baca: ceramah), tanpa boleh menyentuh beliau (baca: pegangan beliau). Itu hukuman yang berat loh bagi saya. Iyalah, kaya apaan aja suami istri boncengan, tapi istrinya ga boleh pegangan sama suaminya, ma...

Gombal #6

Gambar

Kisah Coass #8 "Teman"

Teman yang baik adalah yang membantu mencarikan tissue ketika kaki temannya ketumpahan es jeruk, tidak usahlah ia sampai berjongkok-jongkok mengelap kaki temannya itu. Maka ketika teman kita mendapat penguji yang sulit, teman yang baik adalah teman yang mau membantu kesiapan ujian, seperti belajar bersama atau diskusi, tidak usahlah sampai rela atau menawarkan bertukar penguji. Jika mau menjadi teman yang baik, jika mau membantu teman, bantulah yang membuatnya kuat, bukan justru yang membiarkannya tetap, bahkan semakin lemah. Kasihan teman kita itu, tidak akan punya daya juang, tidak akan punya daya tahan. Alih-alih membantu teman, eh justru nyusrukkin teman. Prinsipnya bukan melulu "yang waras ngalah" karena ini memang bukan sedang di RSJ.

Stellio

Cicak itu melirik ketus. Ketus, seperti akan meletus. Plis. Saya tidak tau, saya salah apa padanya. Kemarin saya cuma mengajaknya berkenalan. Make a friend antar spesies apa salahnya? Mungkin saja ia bisa membantu saya memakan nyamuk, anak nyamuk, bapak nyamuk, dan tetangga nyamuk yang akhir2 ini seringkali tidak sopan berkunjung ke rumah kontrakan, walo saya tidak pernah mengundang mereka. Tapi kenapa cicak itu ketus? Padahal kemarin saya hanya menyapa, "Halo. Saya Mulki. Kamu?"  Ia menoleh, menatap saya. Yess! Betapa saya sempat senang hanya karena cicak itu menoleh. Karena saya tidak mau kehilangan perhatiannya, lantas saya tanya lagi, "sudah bersuamikah?" Tapi demi mendengarnya, ia langsung pergi begitu saja. Pergi dengan sangat tergesa. Oh, man... Kenapa dia? Sungguh, saya tidak ada niatan merebut suaminya. Lantas, kenapa ia langsung lari begitu? Tidak, tidak. Saya tidak jera. Perbincangan antar spesies harus tetap berjalan.

I'ts such a shame to waste time. We always think we have much of it.

Really no, pretty girl :)

The First

The first to apologize is the bravest. The first to forgive is the strongest. The first to move forward is the happiest. Yeah!!

Edisi: "Do You Remember?"

Gambar
Postingan nostalgia terakhir di tahun ini, sekaligus postingan terakhir di September ini :)

2 Tahun! Banyak Karunia. Banyak PR Juga.

Gambar

Counting Down: 1 Day to 2nd Anniversary

Gambar

Counting Down: 2 Days to 2nd Anniversary

Gambar

Counting Down: 3 Days to 2nd Anniversary

Gambar

Counting Down: 4 Days to 2nd Anniversary

Gambar

Counting Down: 5 Days to 2nd Anniversary

Gambar

Counting Down: 6 Days to 2nd Anniversary

Gambar

Counting Down: 7 Days to 2nd Anniversary

Gambar

Kisah Coass #7 "Must Do"

Gambar

Tidaklah dunia akan menjadi obsesi seseorang, kecuali dunia menjadi sangat melekat di hatinya dalam 4 keadaan; kefakiran yang tak kenal kekayaan, keinginan yang tak putus2, kesibukan yang tak pernah habis, dan angan2 yang tak ada ujungnya.

~Umar bin Khattab Allaahu, lindungi kami, tunjukkan kami. Sungguh, kami tidak ingin terperangkap di dalamnya.

Having is not collecting, having is giving.

Gambar
“Wuih, Pak Boss datang. Mana mobilmu, Her? Katanya sudah sukses.” “Her, di sana itu lho, dijual sawah sekulin (sebuah satuan ukuran sawah yang saya pun tidak tau tepatnya berapa meter persegi), harganya 300juta. Belilah. Si X baru saja beli sawah sekulin di utara jalan itu. Sukses beneran dia.” “Kebonmu itu mbok dibangun rumah, Her.” Semuanya diucapkan dalam bahasa daerah Banyumas, lengkap dengan logat kebangsaan mereka sebagai bangsa ngapakers. Sekiranya, itulah sebagian penggalan yang bisa saya tangkap dari sambutan hangat para tetangga suami saya di tanah kelahirannya, Banyumas. Saya hanya bisa melempar senyum, semoga bukan jatuhnya senyum kecut. Betapa saya ingin membabibu mereka tentang abc-nya hidup, tapi sudahlah... Toh suami saya tidak tampak butuh pembelaan. Justru terlihat begitu menikmati momen2 seperti ini. Timpalnya ringan, “Buat apa dibangun, Lik. Saya kan kerjanya di Jakarta. Biar dipake Lik Siyam aja buat mbangun rumah kambing di situ.” “Mobilnya si A lho, Her, ...

Eid: Forget and Forgiven

Gambar
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Let our relationships flourish after being born anew this Eid. Move on to forgive and embrace everyone on Eid day against whom we have harbored rancor in the past.

Present to Neighbours

Gambar
"Anyone who believes in Allah and the Last Day should be good to his neighbours. Anyone who believes in Allah and the Last Day should be generous to his guest. Anyone who believes in Allah and the Last Day should be say what is good or be silent." HR. Bukhari Who are neighbours? They are who live at the forty houses in front a person, the forty houses behind him, the forty houses on his right, and the forty houses on his left. If we have two or more neighbours, to whom we gift a present? Rasulullah said, to the neighbour whose door is the nearest to you, first. Do not begin with your more distant neighbours before the closer ones. Rather begin with your nearest neighbours before the most distant ones. Giving is easy kok. Because, in my humble opinion, we dont have to give something expensive, but lets give the best of us, within our means, even only the hooves of a sheep. Giving is beautiful ~ and lets cherish our neighbours! Uum.. Duit di dompet emang mungkin bakal abis (s...

In the combro of life, brothers are the cayenne inside

Gambar
As we grew up, you both acted like you didn't care. But i always knew, you looked out for me and were there. Brothers... Something you must remember that we are different, and each of us is special. So dont ever worry. And see? Me on medicine, qowi on marine, ghifar on international relations. Congrats! Wish the best for our youngest one, Diena. 2 more years for her. Diena on ...

The bond between us is unbreakable, Dien...

Gambar
She is your mirror, shining back at you with a world of possibilities. She is your witness, who sees you at your worst and best, and loves you anyway. She is your partner in crime, your midnight companion, someone who knows when you are smiling, even in the dark. She is your teacher, your defense attorney, your personal press agent, even your shrink. Somedays, she is the reason you wish you were an only child. ~Barbara Alpert And for my whole-entire life, the "she" refers to you, Diena :)

You absolutely will nyengir, Kanda. As always :-*

Gambar

Abi, thank you for providing me the strenght to help me face the difficulties. And my biggest thank you for showing, you were proud of me, no matter how little my accomplishment...

Gambar
Thank you for shaping my life. Thank you for teaching me all you can. You are no ordinary man. You make me everything I am. Thank you for taking the time. Thank you for showing me the way, and thank you for being there when I need you. Thank you for every single day..- Jon Baker I am stil your dady's girl, and will be foerever :-*

Many times those words of yours showed me, helped me, and kept me safely going on. Thank you, Ummi

Gambar

Endapan

Tandon air di kontrakan belum pernah saya bersihkan. Saya sedikit malas dan banyak takut untuk mencapai genteng kontrakan. Gegara demi mencapai genteng, cuma bisa diakses dengan tangga bambu. Saya berani naik, tapi takut turun! Wow, what a visioner i am. Berfikir sampai beberapa tahap ke depan. Hm... Dulu ketika saya masih putih abu2, ummi saya bilang kalo saya termasuk anak yang visioner. Dan sekarang saya baru agak2 merasa bahwa saya memang visioner.  Untuk itu, terima kasih tandon air, genteng, dan tangga bambu. *huekekekkk. Setteress* Praktis, si tandon air tidak pernah saya kuras dan sikat. *poor you. Puk2..* Maka setiap saya mengisi bak mandi ketika isi tandon sudah menipis habis, akibatnya butiran pasir, kepingan hitam, dan lembaran daun kecil pun ikut meramaikan bak mandi saya. “Ck... Ah!” 1 detik pertama pasti saya menggerutu, lalu di detik berikutnya, tangkas tangan saya mematikan keran. Dan air masih menggelombang. Seperti siang ini, rutinan itu kembali ter...

Empati

"Kenapa kita harus saling menasehati? Jawabannya bukan karena kita sudah bijak pol, sudah keren maksimal menjalani hidup ini jadi pantas memberi nasehat. Tapi karena justeru kita sering mengalami masalah, dan kita tahu persis betapa tidak enaknya ketika orang2 pergi, tidak peduli, tidak ada yang membesarkan semangat dengan satu dua potong kalimat baik penuh hikmah. Kenapa kita harus menolong orang lain? Bukan karena kita ini sudah jadi superman, sudah jago menolong siapapun. Melainkan, karena justeru kita pernah mengalami kesusahan, kesulitan hidup, dan kita tahu persis betapa tidak enaknya ketika tiada yang bersedia menolong. Dan terakhir, kenapa kita harus senantiasa memberi? Jawabannya juga bukan karena kita ini sudah kaya raya, punya segalanya, bukan karena itu. Melainkan, karena kita pernah tidak punya apa-apa, dan kita tahu rasanya tidak memiliki apapun. Inilah sajak kenapa kita. Sungguh beruntung orang2 yang paham."- Tere Liye

Dua Empat

Gambar

Kisah Coass #6 : "Prahara Interna"

Saya sekarang sedang di minggu ketujuh interna. Normalnya, minggu depan adalah minggu ujian saya. Namun, saat ini saya sedang menghadapi prahara. Jadi, saya masih terancam tidak bisa ikut ujian minggu depan. Ya, adaa saja prahara. Maka sudah sepatutnya saya berbahagia. Karena prahara memang tidaklah pernah buruk. Prahara itu membaikkan, justru. Bagaimana tidak jika arti “Pra” adalah sebelum, sedangkan “Hara” adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk metabolisme dan berkembang. Jadi bisa disimpulkan, prahara adalah suatu kejadian atau proses yang harus dilewati demi mendapatkan bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik ke depannya. #terkekeh

Politik Rumah Tangga

Gambar

Kisah Coass #5 "Berasa Amoeba"

Saya punya satu berita baik dan satu berita buruk. Mulai dari berita baiknya dulu, ya. Saya lagi di stase yang selama ini saya nanti2kan, yaitu interna. PENASARAN. Penasaran aja sama efeknya stase  ini ke saya. Bikin saya makin dokter apa ga. #ih.sokyes.haha Oke, sekarang berita buruknya. Berita buruknya adalah saya sudah di awal minggu kedua interna. Problem gituh? Iyaaaaa, pake telornya dua. Maksudnya iya, pake banget. Karena saya belum dapet apa2 selain tau DURCE itu apaan. Selain tau bagaimana cara dapet tabung EDTA-clot-sitrat pas jaga. Selain tau paket IGD dan paket post hemodialise itu bedanya apa. Ga banget, kaaan? Jadi ga heran kalo kalian lemparin saya lembaran dolar sambil teriak2 kalo saya itu  penipu. Bilang penasaran sama interna, tapi woles banget progressnya.

Kisah Coass #4 "Mengakui Keluputan"

Salah satu yang saya suka dari stase bedah adalah diperbolehkannya coass ikut CC (case conference) pagi residen. WoW! Berasa jadi kucing piaraan yang dikasih makan ikan paus. Pasti heppilah! #garuk2 sofa Oke, apakah CC itu? Kurang lebih CC adalah ajang melapor ke konsulen dan mendiskusikan kasus2 pasien yang datang ke IGD ketika jaga malam. Bagaikan taman bunga yang bakal banyak banget kupu2 yang beterbangan di dalamnya, CC juga sama. Banyak banget ilmu yang beterbangan di dalam CC. Tinggal coass dan residen yang hadir bawa jaring2 atau ga buat nangkepin kupu2 ilmu yang beterbangan di situ. Yang fokus dan mencoba memahami, ya bakal pulang dengan keranjang terisi. Yang ngantuk2an –bahkan tidur- dan ga peduli dengan isi CC, ya bakal pulang dengan kepala dan hati hampa. Sudah begitu ditambah merutuk, “ah, CC residen ketinggian buat coass. Mending ngamko.” Jreeenggg. Yang ngomong gitu kaya orang yang ngempet nafas padahal bisa nafas sepuasnya.

Kisah Coass #3 "Legendaris"

Minggu ini adalah minggu terakhir di stase bedah. Rasanya resah2 gimanaaa gituh. Takut bakal kangen :P Sejujurnya, dulu, stase bedah adalah stase yang paling ga mau saya masuki. Lihat kepala bocor dan kaki ketusuk paku aja saya jeri, apalagi lihat yang lebih dari itu. Tapi setelah melaluinya, jerengjereeeeenggg... saya sangat menikmati dan suka pake banget dinamika yang ada di bedah. Seru! Dinamika di sini paling oke dibanding stase lain yang pernah saya lewati. Iya sih seru. Tapi tenkyu very much deh kalo saya disuruh kembali ke bedah. Oke, saya punya tebak2an.. apa persamaan stase bedah sama nikah? Sama2 belakangnya “ah”? ih, cetek amat sih jawabannya :P buat saya, persamaan stase bedah sama nikah itu adalah sama2 hal yang cukup dilakukan satu kali saja dalam hidup. Hahaha. Krik.   #so krispi .

Kisah Coass #2 "Dewasa"

 Suatu tengah malam, di IGD... Boy        : Saya ngisi di kertas hijau ini, Pak? Tapi saya lupa, saya lahir tahun 2002 atau 2003. Coass jaga malam itu mendengar dan tertarik untuk menghampiri sumber suara. Coass    : Kamu sama siapa ke sini, mas? Boy        : Sama ibu saya, Mbak. Coass    : Ada apa memang? Boy        : Ibu saya sesak nafas, Mbak. Padahal baru saja pulang dari cuci darah. Sesaknya ga hilang2. Coass    : Ke sini naik apa tadi? Boy        : Naik angkot umum, Mbak. Coass    : # w o w anak ini# Kamu hebat sekali, mas.

Kata Si Kodok

Gambar

Sok Jagoan

Gambar
Saya sering diberi nasehat atau apalah semacamnya. Tapi sering pula saya tidak mematuhinya. Mungkin kejadiannya juga sama dengan kamu. Mungkin loh, ya. Saya ga nuduh. Kalo ngaku ya bagus. Kalo ga ngaku ya lebih bagus. Berarti yang bengal di dunia ini saya doangan. Dan yang selanjutnya eval siapa? Mostly, justru si pemberi nasehat. Mereka bertanya2, kenapa saya masih bengal? Kenapa saya kebal? Lantas mereka tak henti belajar; bagaimana menyentuh hati, bagaimana ampuh menasehati, bagaimana sabar, dan bagaimana2 yang lain. Ternyata bukan melulu salah si pemberi nasehat. Mereka sudah melakukan “ tugas ” mereka sesuai dengan standard of procedure. Mereka juga sudah meninggikan antena2 hati mereka untuk bisa menangkap frekuensi hati saya. Bahasa gampangnya, mereka sudah mencoba mengerti saya. Tapi sayanya aja yang bengal, butek, dan ko r slet. Sehingga saya tetap tidak menyambut nasehat itu.

Sahabat; Antara Kesturi dengan Uburpan

Gambar
Ribuan tahun yang lalu, Musa memohon kepada Rabbnya untuk menjadikan Harun sebagai sahabat setianya. Yang akan menjadi peneguh, menjadi penguat, untuk senantiasa bertasbih dan mengingat Allah, bersama. Ia, Musa, adalah seorang Ulul Azmi, yang tidak diragukan keteguhan dan kesabarannya. Ia, Musa, adalah seorang Ulul Azmi, tapi seolah-olah ia tidak merasa mampu istiqomah dengan sendirian. Maka ia pinta sebuah rahmat bernama : Sahabat. Menjadi lebih kuat memang, lebih teguh. Tapi apakah kita Musa? Atau kita justru adalah seorang Uqbah? Sungguh sahabat bisa menuntun ke jalan selamat, tapi bukan hal dusta jika dikatakan yang paling sering menghancurkan seseorang adalah sahabatnya. Jadi apakah kita Musa, yang bersahabatkan seorang Harun? Atau apakah Uqbah, yang bersahabatkan Abu Jahal?

Ekspedisi ke Situ Hapa Garut

Gambar
Ish, siapa sih yang bilang kalo saya sudah ga peduli sama blog ini? Berrrani2nya. Dia? Mereka? Apah? Kamu juga? Oke, baiklah. Tolong bantu saya panggilkan tukang kebun. #buat? Berhubung besok adalah hari ujian stase paru saya, berarti ngupdate blog adalah suatu hal yang sangat recommended untuk dilakukan hari ini. Yang lainnya tidak. Lagipula entah dimana letak si bukit (buku penyakit) bernama asma, TBC, pneumonia, dkk berada. Mungkinkah di kulkas atau di tempat cucian. Minggu lalu saya ditanya oleh suami, “Mana laporan perjalanannya? Kamu masih hutang lho sama Kanda.” Dan saat ini adalah saat yang tepat untuk melaporkannya! Sooo.. Babaaay sesak nafas, batuk darah, demam, dan bakteri2 :D