Kisah Coass #9 : "Coass Tua"
Stase terakhir ini akan habis dalam waktu dua minggu. Hampir sampai. Syukurlah. Hati ini ceria, terbayang hari di depan yang sepertinya akan lebih berwarna. Namun, rasanya kok langkah kaki kian memberat, ya? Sikap pun jadi angot-angotan. Hm… Orang2 bilang ini sindrom coass tua. Maunya duduk saja, malas bergerak. Sudah peot, bahkan ngoyot. Padahal jika kehidupan coass diibaratkan dengan lari marathon, saya harusnya mempercepat lari ketika hampir mencapai garis finish. Lari sekencang-kencangnya dengan tenaga terakhir, hingga titik nadir, hingga puas menyudahi. Hidup sebagai coass adalah sebuah perjalanan. Dan bicara tentang jalan, saya mengenal beberapa tipe jalan Yaaa… walau memang tidak sepandai orang teknik sipil sih, tapi cukuplah untuk bekal memahami hidup. #apasih? Saya cerita dikit, ya. Kemarin atau kemarinnya lagi, tepatnya waktu sore yang pesona jingganya terhalang oleh awan hitam, saat itu saya merasa lapar. Karena gas kompor di kontrakan sedang habis, saya ...